Sementara waktu tenggat terus mengalir, Trump dihadapkan pada dua pilihan: membuka seluruh 3.100 rekaman itu tanpa peninjauan redaksi, atau menerima permintaan badan-badan penegak hukum beserta intelijen dan merilis 2.800 dari keseluruhan dokumen tersebut hari ini, Jumat (27/10).
Trump menyepakati pilihan yang kedua, meski mengharuskan badan-badan tersebut melakukan peninjauan ulang terhadap informasi yang mereka yakini mesti diredaksi dalam waktu 180 hari. Walau demikian, Trump masih kecewa dengan keputusan tersebut.
"Dia tidak senang dengan tingkat redaksi saat ini," kata seorang pejabat Gedung Putih yang tak disebutkan namany, kepada CNN. Dia mengatakan Trump meyakini badan-badan itu "tidak memenuhi semangat hukum."
Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, menyatakan bahwa Trump "telah meminta transparansi yang belum pernah ada sebelumnya dari badan-badan yang ada dan meminimalisir redaksi tanpa penundaan."
Keputusan terakhir Trump diambil di akhir peninjauan dokumen selama satu bulan yang diwarnai ketegangan antara badan-badan intelijen dan penegak hukum, serta Arsip Nasional dan Administrasi Rekaman terkait informasi apa yang mesti disembunyikan dari publik.
Namun perselisihan sampai ke Oval Office pada Kamis, saat sejumlah badan keamanan nasional mengajukan permohonan saat-saat terakhir kepada Presiden untuk menerima redaksi yang mereka buat dan, dalam beberapa kasus, menahan sejumlah dokumen terkait lembaga masing-masing, kata seorang pejabat Gedung Putih.Permohonan yang tiba 11 jam sebelum tenggat waktu itu mengakibatkan proses yang disebut seorang pejabat senior AS "berantakan." Gedung Putih masih menangani permohonan dari sejumlah lembaga hingga tengah hari pada Kamis.
Hal itu membuat para anak buah Trump bekerja serabutan untuk menyampaikan semua informasi kepada Sang Presiden, yang hanya mempunyai waktu beberapa jam untuk melanjutkan proses.
Sementara Trump sepakat bahwa identitas informan yang masih hidup tidak boleh dirilis, dia meyakini lebih banyak informasi mestinya bisa diungkap ke publik, kata para pejabat.
Sekarang, lembaga-lembaga yang dokumennya masih sebagian dirahasiakan mempunyai waktu lima bulan untuk kembali melakukan peninjauan dan menentukan apa saja informasi yang tidak boleh diungkap.Trump kemudian mempunyai waktu satu bulan untuk meninjau permohonan yang baru dan pada 26 April 2018 "akan memerintahkan pengungkapan publik atas informasi apa saja yang tidak bisa dipertahankan status kerahasiaannya oleh badan-badan tersebut," menurut memo yang ia keluarkan, Kamis waktu setempat.
"Badan manapun yang meminta penundaan lebih jauh dari izin sementara ini harus mematuhi temuan akta, yang menyatakan, di antara lain, bahwa 'hanya kasus-kasus terlangka yang rekamannya membutuhkan proteksi berlanjut'," tulis Trump.
"Karena itu, setiap kepala lembaga mesti sangat berani dalam merekomendasikan penundaan lebih lanjut atas pengungkapan menyeluruh dari rekaman-rekaman tersebut."
(aal)
Baca Kelanjutan Trump Kecewa dengan Redaksi Dokumen Pembunuhan Kennedy : http://ift.tt/2y958flBagikan Berita Ini
0 Response to "Trump Kecewa dengan Redaksi Dokumen Pembunuhan Kennedy"
Post a Comment