Search

Wiranto: Tokoh Marawi Tewas, Potensi ISIS ke Indonesia Surut

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut potensi masuknya kelompok ISIS ke Indonesia akan menurun setelah dua pimpinan ISIS di Marawi tewas.

Saat ditemui di kantornya di Jakarta pada Senin (16/10), Wiranto mengatakan peluang tersebut turun lantaran kelompok fanatik seperti ISIS sangat bergantung pada para pemimpin kelompoknya.

"Kita belum tahu, tapi tentu dengan terbunuhnya tokoh, biasanya pasukan gerilya, pasukan fanatik seperti itu, tokohnya terbunuh itu perjuangan mereka surut," ujarnya.

"Karena fanatik terhadap karisma tokoh, mudah-mudahan seperti itu sehingga bisa diselesaikan."

Dua pemimpin yang tewas adalah Omar Maute, salah satu pemimpin kelompok militan Maute, dan Isnilon Hapilon, pemimpin Abu Sayyaf sekaligus emir ISIS di Asia Tenggara.

Maute dan Abu Sayyaf adalah kelompok yang sama-sama berbaiat kepada ISIS. Krisis Marawi dimulai ketika Hapilon yang terdesak dalam operasi militer Filipina meminta bantuan Maute untuk mengepung tempatnya bersembunyi di Marawi.

Indonesia, kata Wiranto, telah mendapatkan konfirmasi perihal tewasnya dua pemimpin ISIS tersebut dari pihak pemerintah Australia.

"Itu memang betul, betul mereka sudah terbunuh karena gambarnya sudah ada, resmi dari pemerintah Australia," ujarnya.

Pertempuran di Marawi sudah berlangsung sejak Mei.Pertempuran di Marawi sudah berlangsung sejak Mei. (Reuters/Jorge Silva)
Saat ini, lanjut Wiranto, Indonesia tengah menunggu penuntasan pertempuran antara militan yang berafilisasi dengan ISIS dengan pasukan militer Filipina di selatan Marawi setelah dua pemimpinnya dinyatakan tewas.

"Kita tinggal menanyakan kira-kira tuntasnya kapan," ucap Wiranto.

Secara terpisah, Direktur Community Of Ideological Islamic Analyst Harits Abu Ulya mengatakan ada potensi kecil pemanfaatan Indonesia sebagai sasaran baru para militan, meski belum menjadi lahan subur pertumbuhan kelompok semacam Maute di Marawi.

Pihak Indonesia diharapkan bisa mencermati potensi tersebut meski memang sangat kecil. Alasannya, bisa jadi segelintir orang merasa Indonesia bisa dimanfaatkan sebagai sasaran baru setelah Marawi gagal dikuasai.

"Dalam konteks ini di Indonesia perlu dicermati potensi, meski minor, aksi sporadis sebagai efek jalan buntu dari sekelompok kecil orang yang merasa Indonesia menjadi zona konflik pilihan setelah wilayah-wilayah seperti Marawi tidak bisa lagi mengakomodir mereka," kata Harits saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Pasukan pemerintah telah menewaskan 817 militan Maute sejak pertempuran pecah pada 23 Mei lalu di Marawi, Lanao del Sur, Mindanao.

Setidaknya 47 korban warga sipil jatuh akibat pertempuran ini.

Pengikut Hapilon dan Maute berbaiat kepada ISIS dan kelompok teror itu telah menyatakan mengakui Hapilon sebagai pemimpin di Asia Tenggara pada 2014 lalu.

Pihak militer meyakini ISIS berencana mendirikan kekhalifahan gadungan yang berpusat di Marawi.

(aal)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Wiranto: Tokoh Marawi Tewas, Potensi ISIS ke Indonesia Surut : http://ift.tt/2zcageG

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Wiranto: Tokoh Marawi Tewas, Potensi ISIS ke Indonesia Surut"

Post a Comment

Powered by Blogger.