Belum Tiba di Korea Selatan, Trump Sudah Disambut Aksi Protes

Jakarta, CNN Indonesia -- Baru juga sampai di Jepang, kehadiran Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah disambut oleh aksi protes sekitar 2.000 orang di Korea Selatan. Negara Ginseng itu juga bakal dikunjunginya selama lawatan kerjanya di Asia pada tahun ini.

Aksi protes di Korea Selatan mulai berlangsung sejak Minggu (5/11) waktu setempat, padahal Trump baru akan tiba di sana pada Selasa (7/11).

Ribuan orang di Korea Selatan melakukan aksi protesnya karena kecewa dengan keputusan Trump yang membawa isu perselisihan dengan Korea Utara dalam kunjungannya ke Asia.

“Kami menolak perang! Negoisasi untuk kedamaian!” teriak para peserta aksi protes di Korea Selatan merujuk akan kedatangan Trump ke negaranya pekan depan.

“Trump dan Kim menggunakan militer untuk memuaskan ego politik mereka, padahal kami, penduduk Korea Selatan, sangat membenci perang!” teriak peserta lainnya.

Jika di Jepang ia akan ditemani oleh Perdana Menteri Shinzo Abe, maka di Korea Selatan ia akan bertemu dengan Presiden Moon Jae-In.

Kunjungan ke pangkalan militer juga akan dilakukan Trump, dalam rangka mencari dukungan untuk antisipasi ancaman misil dan nuklir yang terus digencarkan oleh Kim Jong Un.

Bersama Jepang, Korea Selatan juga merupakan negara penting bagi AS, karena di sana ada sebanyak 28.500 orang prajurit militer Paman Sam.

Salah satu ibu, yang menjadi peserta aksi protes, mengaku was-was jika mendengar Trump berbicara mengenai Korea Utara.

“Anak saya sedang berdinas selama dua tahun di pangkalan militer Korea Selatan. Hati saya langsung was-was begitu mendengar pembicaraan mengenai Korea Utara,” kata sang ibu.

Seoul, ibukota Korea Selatan, merupakan rumah bagi 10 juta jiwa penduduknya.

Negara Kpop ini hanya berjarak sekitar 50 kilometer dari Korea Utara, sehingga was-was bisa dibilang perasaan semua orang yang tinggal di sana.

Selama berada di Asia, Trump dijadwalkan mengunjungi Jepang, Korea Selatan, China, Vietnam dan Filipna.

Total waktu kunjungannya selama 12 hari, merupakan yang terlama dibandingan oleh pendahulunya, mantan Presiden AS George H.W. Bush pada 1992.

(ard)

Let's block ads! (Why?)