Maute sendiri tewas 16 Oktober lalu setelah serangan dilancarkan militer Filiphina. Pimpinan tertinggi ISIS di Marawi, Isnion Hapilon juga tewas saat itu.
Kepala Polisi Iligan Leony Roy Ga mengatakan, kepolisian menangkap Minhati di rumahnya yang terletak di kawasan Tubod, Iligan City, Minggu pagi. Saat penangkapan, mulanya kepolisian tak mengenali Madrais, namun setelah diperiksa, ternyata namanya masuk ke dalam daftar pencarian.
Saat penangkapan ditemukan empat tutup peledak, dua tali peledak, dan alat penunjuk waktu pada peledak, yang sewaktu-waktu bisa digunakan. Petugas juga menemukan bahan kimia yang belum diketahui jenisnya.
"Saat ini dia masih menjalani pemeriksaan awal. Ponselnya juga diperiksa untuk memastikaan dugaan keterlibatannya," ujar Ga, seperti dikutip dari CNN Filipina.
Minhati memiliki enam anak hasil dari pernikahannya dengan Maute. Saat ini empat anak perempuan dan dua anak laki-laki turut diamankan ke Kantor Polisi Wilayah 10. Dalam penanganannya, Polisi berkoordinasi dengan Departemen Kesejahteraan Sosial.
Berdasarkan pemberitaan dari sejumlah media nasional di Indonesia, Minhati dan Maute menikah di Kairo, Mesir saat sama-sama kuliah di sana. Keduanya pernah tinggal di Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pada 2010-2011 lalu sebelum kedunya pergi dan menetap di Marawi.
Ayah Minhati KH Madrais Hajar merupakan pimpinan Pondok Pesantren Darul Amal Babelan di Bekasi.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Filipina Tangkap Istri Petinggi ISIS Marawi Asal Bekasi"
Post a Comment