Kesepakatan itu tercapai usai pembicaraan Jokowi dan Presiden Korsel Moon Jae-in bersama delegasi kedua negara di Istana Bogor, Kamis (9/11).
"Posisi Indonesia mendesak Korea Utara mematuhi semua resolusi Dewan Keamanan PBB terkait denuklirisasi dan menghentikan uji coba peluncuran balistik," ujar Jokowi dalam konferensi pers bersama Presiden Moon Jae-in seusai pertemuan.
“Korea Selatan ingin agar situasi tetap stabil dan mengundang Korea Utara ke panggung dialog denuklirisasi," kata Presiden Moon Jae-in.
Selain masalah krisis nuklir Korea Utara, Indonesia dan Korea Selatan juga menyepakati peningkatan kerja sama dalam beberapa aspek. Hal itu diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman oleh menteri terkait dan disaksikan Jokowi serta Moon Jae-in.
"Kami menyambut baik peningkatan investasi Korea Selatan hampir dua kali lipat pada semester I 2017. Perdagangan juga telah meningkat 19,3% dan akan terus kita tingkatkan," kata Jokowi.
Moon Jae-in mengatakan, peningkatan kerja sama dilakukan guna meningkatkan kemakmuran di tingkat regional dan global. Dalam sektor ekonomi, Korea Selatan sepakat akan meningkatkan nilai perdagangan sebesar US$30 miliar hingga 2022.
Dalam sektor pembangunan infrastruktur, Korsel memprioritaskan pada manajemen pengelolaan air, transportasi, dan listrik. Sektor pariwisata, energi, dan otomotif juga menjadi fokus Jokowi dan Presiden Moon Jae-in. (nat)
Baca Kelanjutan Jokowi dan Presiden Korsel Desak Korut Patuhi DK PBB : http://ift.tt/2ylUdegBagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi dan Presiden Korsel Desak Korut Patuhi DK PBB"
Post a Comment