Trump Peringatkan Kim Jong Un: Jangan Coba Menantang Kami

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Korea Utara untuk tidak meremehkan serta menantang negaranya dengan rudal dan nuklir. Trump juga mengingatkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahwa senjata nuklir yang dia kembangkan tidak bakal membuat Pyongyang aman, bahkan malah membahayakan.

Trump menegaskan Amerika Serikat tak akan terintimidasi oleh provokasi Korea Utara. Presiden Amerika Serikat ke-45 itu bersumpah akan melindungi negara dan sekutunya dari segala ancaman.

"Hari ini, saya tak hanya mewakili negara kami, tapi juga untuk seluruh negara di dunia untuk berbicara kepada Korea Utara jangan remehkan kami dan jangan coba-coba menantang kami!" kata Trump di Seoul, Korea Selatan, Rabu (8/11).

"Kami tidak akan membiarkan kota-kota di Amerika terancam hancur. Kami tidak akan terintimidasi dan tidak akan membiarkan kekejaman terburuk terulang kembali di sini, di atas tanah yang kita perjuangkan dan lindungi sampai mati," kata Trump berapi-api di hadapan Parlemen Korea Selatan.

Dalam pidatonya, Trump juga mendesak negara di seluruh dunia untuk mengisolasi Korut dari "segala bentuk dukungan, tawaran, dan penerimaan."

"Semua negara yang bertanggung jawab harus bergabung mengisolasi rezim brutal Korut. Dunia tidak dapat mentolerir ancaman rezim nakal yang terus mengancam kehancuran dengan senjata nuklirnya," kata Trump sebagaimana dikutip Reuters.

Dalam pidatonya, Trump juga menganggap Kim Jong Un sebagai diktator yang kejam. Dia menilai rezim di Korea Utara tidak pernah menganggap dan melindungi hak-hak asasi manusia (HAM) warganya sendiri. Trump melihat Korea Utara hanya menjamin HAM mereka yang dinilai setia kepada rezim.

"Mereka yang dianggap memiliki kesetiaan tinggi kepada negara boleh tinggal di Ibukota. Mereka yang dianggap tidak setia akan kelaparan," kata Trump.

"Kengerian kehidupan di Korut begitu jelas, warga di sana rela menyuap pejabat pemerintah agar mereka dikirim ke luar negeri sebagai budak," tuturnya menambahkan seperti dilansir AFP.

Setelah berpidato di Majelis Nasional, Trump dijadwalkan akan bertemu secara bilateral dengan Presiden Moon Jae-in di Seoul.

Trump sempat berencana mengunjungi zona demilitarisasi (DMZ), wilayah perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan. Namun rencana itu gagal karena kabut tebal. (nat)

Let's block ads! (Why?)