Search

China dan Rusia Tolak Resolusi PBB soal Rohingya

Jakarta, CNN Indonesia -- China, Rusia, dan beberapa negara lainnya menolak resolusi pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) soal Rohingya pada Minggu (24/12). Dalam sidang tersebut, PBB mendesak Myanmar menghentikan operasi militer terhadap Muslim Rohingya. Sidang itu juga memutuskan untuk menunjuk utusan khusus PBB untuk Myanmar.

Resolusi yang diusulkan oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI) itu didukung oleh 122 negara, 10 negara menolak, dan 24 lainnya abstain.

Dilansir AFP, China dan Rusia menjadi negara besar yang ada di samping Myanmar dalam menolak resolusi itu. Tujuh negara lainnya adalah Kamboja, Laos, Filipina, Vietnam, Belarusia, Suriah, dan Zimbabwe.

Resolusi ini mendesak pemerintah Myanmar untuk membuka akses kepada pekerja kemanusiaan, memastikan semua pengungsi kembali, dan memberikan hak kewarganegaraan penuh bagi masyarakat etnis Rohingya.

Pada resolusi ini juga, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres diminta untuk menunjuk utusan khusus PBB untuk Myanmar. Langkah ini diambil setelah Komite Anggaran PBB memberi lampu hijau bagi pendanaan utusan khusus tersebut.

Lebih dari 650 ribu orang dari etnis Rohingya dari Myanmar sejak operasi militer dilancarakan di Rakhine State pada Agustus lalu. Pemerintah Myanmar bersikeras bahwa operasi itu ditujukan untuk menyerang militan Rohingya yang menyerang pos polisi pada 25 Agustus. Akan tetapi PBB menilainya sebagai pembersihan etnis.

Minggu lalu, pelapor khusus PBB untuk Myanmar, Yanghee Lee, mengatakan dirinya dilarang masuk Myanmar. Pemerintah negara tersebut juga sudah memutus seluruh kerja sama dengan Lee. (stu)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan China dan Rusia Tolak Resolusi PBB soal Rohingya : http://ift.tt/2C8Oxtj

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "China dan Rusia Tolak Resolusi PBB soal Rohingya"

Post a Comment

Powered by Blogger.