"Warga Kanada tidak akan tinggal diam di saat pemerintah Venezuela merampok rakyatnya serta hak-hak asasi mereka serta demokrasi yang fundamental, dan menolak akses mereka kepada bantuan kemanusiaan yang paling mendasar,: kata Freeland dalam pernyataannya, Senin (25/12).
Kritik dan kecaman negara-negara Barat dan Amerika Latin atas kebijakan Presiden Nicolas Maduro kian gencar pada tahun ini. Mereka mengecam Maduro menginjak-injak demokrasi dan hak-hak asasi manusia Venezuela.
Sebaliknya, Venezuela menuding bahwa pemerintah negara asing berusaha mendorong kudeta sayap kanan.
Dalam pernyataannya, Freeland menyatakan duta besar Venezuela tidak lagi diterima di Kanada, dan menyatakan kuasa usaha Venezuela persona non grata.
Pengusiran diplomat Kanada dari Venezuela akhir pekan lalu, menurut Freeland adalah tipikal rezim Maduro yang konsisten menggagalkan segala upaya untuk memulihkan demokrasi, serta bantuan bagi rakyat Venezuela.
Pada September lalu, menyusul langkah serupa oleh Amerika Serikat, Kanada memberlakukan sanksi terhadap 40 pejabat senior Venezuela, termasuk Maduro. Kanada menghukum mereka atas tindakan anti-demokratis. Para pejabat Venezuela yang dijatuhi sanksi antara lain Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, juga beberapa hakim Mahkamah Agung.
Kanada adalah anggota dari Group Lima, yang terdiri atas 12 negara. Kelompok itu berusaha mengatasi krisis Venezuela dan akan bertemu di Chile pada Januari mendatang.
Selain mengusir kuasa usaha Kanada di Caracas, Craig Kowalik, Maduro juga menyatakan persona non grata pada Duta Besar Brasil untuk Venezuela, Ruy Pereira, Minggu, (24/12). (nat)
Baca Kelanjutan Kanada Usir Diplomat dan Tangkal Duta Besar Venezuela : http://ift.tt/2DdnXvYBagikan Berita Ini
0 Response to "Kanada Usir Diplomat dan Tangkal Duta Besar Venezuela"
Post a Comment