Dalam laporan akhirnya yang dirilis hari ini, Jumat (15/12), Komisi Respons Institusi terhadap Pelecehan Seksual Anak Australia menuliskan bahwa Takhta Suci Vatikan harus harus mempertimbangkan risiko pelecehan terhadap anak yang berkaitan dengan aturan selibat dalam kehidupan religi.
Rekomendasi ini merupakan salah satu dari 189 saran untuk mengatasi yang disebut oleh komisi tersebut sebagai "kegagalan serius" dari institusi Australia untuk melindungi warga paling rentan di negaranya, anak-anak.
Menurut komisi itu, anak-anak menjadi korban pelecehan seksual di berbagai instansi di Australia, termasuk organisasi keagamaan.
|
Komisi itu pun menyumbangkan sekitar 20 dari 189 rekomendasi tersebut bagi Gereja Katolik. Selain mengenai hidup selibat, rekomendasi tersebut mencakup terkait protokol penyaringan pastor dan kewajiban untuk melaporkan pengakuan keagamaan.
"Yang sekarang perlu dilakukan oleh para pemimpin Gereja adalah menanggapi dengan serius rekomendasi dan temuan ini dan mereka mau bertindak untuk mengatasi temuan ini," tulis komisi tersebut.
Sejumlah tokoh penting Katolik di Australia sudah meminta maaf atas temuan ini. Namun, Uskup Agung Melbourne, Denis Hart, mengatakan bahwa temuan dan rekomendasi ini masih harus dikaji dan dipelajari.
Menanggapi rekomendasi terkait hidup selibat, Hart hanya mengatakan, "Kami mengetahui bahwa institusi yang memiliki pastor selibat dan institusi yang tidak memiliki anggota selibat juga menghadapi masalah yang sama. Kami mengetahui bahwa ini juga terjadi di keluarga-keluarga yang tidak mempraktikkan hidup selibat."
Saat itu, Keuskupan Boston dilaporkan memindahkan para pendeta pelaku pelecehan ke berbagai tempat untuk melindungi mereka dan menutupi kasus itu. Sejak saat itu, ratusan korban dan skandal terungkap di AS dan berbagai negara, penyelidikan global juga dimulai.
Konferensi Uskup Katolik AS memperkirakan Keuskupan Amerika telah merogoh kocek hampir US$4 miliar sejak tahun 1950 untuk menyelesaikan kasus pelecehan dengan para korban.
Laporan Boston Globe yang memenangkan Penghargaan Pulitzer itu menginspirasi film peraih Academy Awards, "Spotlight." (has/nat)
Baca Kelanjutan Marak Pelecehan, Australia Minta Pastor Dibolehkan Menikah : http://ift.tt/2zetK4UBagikan Berita Ini
0 Response to "Marak Pelecehan, Australia Minta Pastor Dibolehkan Menikah"
Post a Comment