Langkah itu adalah bentuk penolakan kelompok tersebut atas keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trumpmengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dalam pertemuan di Brussels dengan menteri luar negeri Uni Eropa, Abbas mengulangi seruannya untuk Yerusalem Timur sebagai ibu kota. Dia mendesak blok yang terdiri atas 28 negara itu segera mengakui negara Palestina.
"Saya ingin meyakinkan Presiden Abbas tentang komitmen tegas Uni Eropa terhadap solusi dua negara dengan Yerusalem sebagai ibu kota bersama kedua negara," kata Mogherini seperti dilaporkan Reuters, Senin (22/1).
Wakil Menteri Luar Negeri Jerman Michael Roth mengatakan keputusan Trump membuat perundingan damai lebih sulit. Meski begitu, semua pihak harus menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Awal bulan ini, Abbas mengatakan bahwa dia hanya akan menerima sebuah panel luas yang didukung secara internasional untuk menjadi perantara perundingan damai dengan Israel. Abbad menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak mungkin lagi menjadi perantara yang jujur, karena keberpihakannya kepada Israel."Kami ingin melanjutkan proses negosiasi," kata Abbas. "Kami bertekad untuk menyatukan rakyat dan tanah air kami," tambah dia.
Secara terpisa dua diplomat senior Uni Eropa menyatakan seruan Abbas agar Uni Eropa segera dan secara resmi mengakui keberadaan Palestina tidak mungkin segera terealisasi.
Dari 28 anggota, baru sembilan pemerintah Uni Eropa termasuk Swedia dan Polandia telah mengakui Palestina. Yang lainnya menyatakan pengakuan Palestina sebagai negara harus menjadi bagian dari penyelesaian perdamaian.
Hanya Slovenia yang baru-baru ini mengangkat kemungkinan untuk mengakui negara Palestina. Sebuah komite parlemen akan mempertimbangkan masalah ini pada 31 Januari. Namun belum jelas kapan parlemen bisa mengakui Palestina.
Sikap tersebut itu mencerminkan peran ganda Uni Eropa sebagai donor bantuan terbesar Palestina dan mitra dagang terbesar Israel. Meskipun Uni Eropa menolak permukiman ilegal Israel di atas tanah yang diduduki Israel sejak perang 1967 - termasuk Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan.
![]() Warga Palestina mengibarkan bendera di atas tembok yang memisahkan Abu Dis, sebuah kota di Tepi Barat dengan Yerusalem. |
Adapun Prancis ingin mendorong Uni Eropa untuk menawarkan hubungan perdagangan yang lebih dekat dengan Palestina, juga hubungan politik dan budaya.
Rencana Prancis itu ditanggapi pesismistis beberapa diplomat, yang menyatakan kesepakatan asosiasi Uni Eropa untuk Palestina akan sulit.
Berdasarkan atas peraturan UE, kesepakatan tersebut perlu disepakati dengan negara berdaulat.
Prancis berpendapat bahwa Uni Eropa memiliki kesepakatan asosiasi dengan Kosovo, yang kemerdekaannya tidak diakui oleh semua negara, termasuk salah satu anggota Uni Eropa, Spanyol.
Uni Eropa juga ingin agar Palestina tetap terbuka terhadap rencana perdamaian yang dipimpin Amerika Serikat. Rencana itu akan segera dipaparkan oleh Jason Greenblatt, utusan Timur Tengah Trump dan menantu Trump dan penasihat senior, Jared Kushner.
(nat)
Baca Kelanjutan EU Yakinkan Abbas Yerusalem Timur Jadi Ibu Kota Palestina : http://ift.tt/2F5MzrpBagikan Berita Ini
0 Response to "EU Yakinkan Abbas Yerusalem Timur Jadi Ibu Kota Palestina"
Post a Comment