Search

Insiden Salah Alarm Hawaii, Trump Diminta Dialog dengan Korut

Jakarta, CNN Indonesia -- Pejabat Amerika Serikatmembela sistem peringatan dini serangan rudal di Hawaii yang sempat menimbulkan kepanikan lantaran tombol darurat itu ditekan meski tak ada serangan. Seorang anggota Kongres menyebut hal itu sebagai 'kesalahan yang epik' dan menekankan perlunya dialog dengan Korea Utara.

Kepanikan melanda Hawaii saat peringatan serangan rudal terkirim ke telepon genggam masing-masing, Sabtu (13/1) pukul 8 pagi waktu setempat.

Pejabat penanganan darurat kemudian mengakui bahwa 'tombol yang salah telah ditekan' saat perubahan shift.

Namun kesalahan itu baru diketahui sekitar 40 menit kemudian. Gubernur Hawaii menyatakan tidak ada cara otomatis untuk membatalkan alarm peringatan yang salah. Artinya itu harus dilakukan secara manual.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Hawaii, Tulsi Gabbard langsung mengeluarkan koreksi peringatan lebih awal dengan memeriksa langsung ke petugas pertahanan sipil.

"Ini adalah kegagalan epik dari pemimpin," kata Gabbard kepada televisi ABC "This Week".

[Gambas:Video CNN]

"Saat pertama tidak dapat diterima. Kenyataan perlu waktu lama bagi mereka untuk mengeluarkan peringatan kedua untuk menenangkan warga, menghilangkan ketakutan mereka adalah sebuah kesalahan. Kesalahan alarm adalah sesuatu yang harus segera diperbaiki oleh mereka yang berwenang," kata Gabbard.

Peringatan bertuliskan "BALLISTIC MISSILE THREAT INBOUND TO HAWAII, SEEK IMMEDIATE SHELTER, THIS IS NOT A DRILL" atau "Ancaman rudal balistik menuju Hawaii, segera mencari perlindungan, ini bukan latihan" menyebabkan warga bergegas mencari perlindunga. Ada yang berlindung di bak mandi, ruang bawah tanah, lubang-lubang atau di bawah kasur.

"Peringatan yang salah merusak kepercayaan publik terhadap sistem peringatan dan mengurangi efektivitasnya dalam keadaan darurat yang sebenarnya," kata Ajit Pai, Ketua Komisi Komunikasi Federal, yang bertanggung jawab atas prosedur sistem peringatan darurat. Penyelidikan terkait hal tersebut sedang berlangsung.

"Tampaknya pemerintah Hawaii tidak memiliki pengamanan atau kendali proses untuk mencegah terkirimnya peringatan palsu," akta Pai dalam sebuah pernyataan yang dilansir AFP, Senin (15/1).

Kesalahan tanda peringatan terjadi di tengah ketegangan antara Washingtond an Pyongyang. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengklaim telah berhasil melakukan uji coba rudal balistik yang dapat membawa hulu ledak nuklir menghantam Amerika Serikat, termasuk Kepulauan Hawaii yang populer di kalangan turis.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat Kirstjen Nielsen meminta masyarakat untuk tidak mengambil kesimpulan yang salah atas insiden Hawaii.

"Saya akan membenci siapapun yang tidak mematuhi peringatan darurat dari sistem pemerintah," kata Nielsen dalam acara "Fox News Sunday."

"Mereka bisa mempercayai sistem pemerintah, kami mengujinya setiap hari. Ini adalah sebuah kesalahan yang disesalkan, tapi peringatan ini sangat penting, setiap detik dan menit bisa menyelamatkan nyawa."

Dia menegaskan departemennya akan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk menjamin agar kesalahan itu tidak terulang lagi.

Vern Miyagi, pengelola Badan Manajemen Darurat Hawaii telah mengakui kesalahan tersebut. "Kami melakukan kesalahan," kata Miyagi sambil minta maaf.

[Gambas:Video CNN]

Dia menyatakan aturan telah ditetapkan bahwa perlu kehadiran dua orang sebelum tombol peringatan ditekan. Sebuah peringatan pembatalan juga akan dibuat untuk menghindari penundaan.

"Apa yang terjadi pada hari ini jelas tidak dapat diterima," kata Gubernur Hawaii David Ige, Sabtu (13/1).

Menurut Gabbard, veteran Perang Irak asal Partai Demokrat, kesalahan alarm menyoroti masalah yang lebih luas, yakni risiko perang nuklir secara tidak disengaja.

"Kita harus membahas masalah mendasar di sini, mengapa warga Hawaii dan negara ini menghadapi ancaman nuklir dari Korea Utara saat ini? Apa yang dilakukan presiden untuk menghilangkan ancaman itu?" kata Habbard di acara televisi CNN "State of Union."

[Gambas:Video CNN]

"Saya minta Presiden Trump untuk segera bernegosiasi dengan Korea Utara," katanya.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini menyatakan bahwa dalam situasi yang tepat, dia bersedia berbicara langsung dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Gedung Putih menyatakan Trump telah diberitahu soal insiden di Hawaii, namun menyebut kesalahan peringatan itu sebagai 'murni latihan negara'.

(nat)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Insiden Salah Alarm Hawaii, Trump Diminta Dialog dengan Korut : http://ift.tt/2Dz7Fi0

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Insiden Salah Alarm Hawaii, Trump Diminta Dialog dengan Korut"

Post a Comment

Powered by Blogger.