Hagit Ofran dari organisasi non-pemerintah Peace Now, mengatakan kepada AFP, pembangunan permukiman itu disetujui oleh Kementerian Pertahanan pada Rabu (10/1).
Dia mengatakan, pemerintah baru mengeluarkan izin final untuk pembangunan 352 rumah, sementara sisanya baru memasuki proses perizinan awal.
"Ini adalah bagian dari tren umum pemerintah, yaitu untuk melakukan pembangunan di seluruh Tepi Barat, lebih banyak lagi di daerah yang harus dikuasai Israel. Dengan demikian, kemungkinan solusi dua-negara akan terhapus," ucap Ofran.
Permukiman ini memang dianggap sebagai salah satu ganjalan besar dalam proses perdamaian antara kedua negara karena dibangun di tanah yang diidamkan menjadi tanah Palestina saat merdeka kelak.
Pembangunan permukiman ini pun dikritik keras oleh mantan presiden Barack Obama, meski Amerika Serikat adalah sekutu Israel.
Namun, sikap AS berubah. Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, AS tak pernah berkomentar mengenai pembangunan permukiman ini.
Trump bahkan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kota suci bagi tiga negara itu berada di pusaran konflik karena diperebutkan oleh Israel dan Palestina. (has)
Baca Kelanjutan Israel Akan Bangun 1.100 Permukiman Ilegal Baru di Tepi Barat : http://ift.tt/2mrbDC1Bagikan Berita Ini
0 Response to "Israel Akan Bangun 1.100 Permukiman Ilegal Baru di Tepi Barat"
Post a Comment