
“Korea Utara adalah ancaman, bukan hanya untuk kawasan, tapi juga global,” ujar Yukiya yang berkunjung ke Indonesia pada 5-7 Februari ini.
Meski tidak membahas masalah Korea Utara secara mendalam dalam pertemuan dengan Wamenlu RI, Amano mengatakan, isu nuklir Korut memang sangat penting dibahas karena kini, perkembangan program senjata negara pimpinan Kim Jong-un itu sangat masif.
“Korut mengembangkan senjata nuklir dan sekarang sering meluncurkan rudal. Senjata nuklir digabung dengan rudal adalah ancaman global,” tutur Amano.
Amano tak menjabarkan lebih lanjut pembahasan mengenai program nuklir Korut dalam lawatannya ke Indonesia kali ini.
Menurutnya, kunjungan IAEA kali ini berfokus pada kerja sama bilateral dalam bidang pengembangan teknologi produksi pangan.
“Salah satunya pengembangan proyek pengembangan produksi kacang kedelai yang nantinya dapat berkembang menjadi kerja sama antara IAEA, FAO, dan Indonesia,” kata Amano.
Untuk melandasi kerja sama tersebut, IAEA beserta Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) akan menandatangani kesepakatan Practical Arrangements on Enhancing Technical Cooperation Amongst Developing Countries (TCDC) and strengthening South-South Cooperation.
Kesepakatan ini antara lain mencakup mengenai pendidikan jangka pendek dan panjang, juga pelatihan program-program aplikasi teknologi nuklir untuk maksud damai dalam sektor pangan, pertanian, dan kesehatan.
“Target dari program kerja sama ini tentunya warga biasa. Melalui kerja sama agrikultur, misalnya, Batan mengembangkan varietas padi baru yang bisa meningkatkan produksi, yang pada akhirnya dapat menguntungkan petani. Itu target kami,” kata Amano. (nat)
Baca Kelanjutan Dirjen Badan Atom Internasional Sebut Korut Ancaman Global : http://ift.tt/2EGJAGBBagikan Berita Ini
0 Response to "Dirjen Badan Atom Internasional Sebut Korut Ancaman Global"
Post a Comment