"AS percaya bahwa Rusia bertanggung jawab atas serangan terhadap dua warga di Inggris yang menggunakan racun syaraf kelas militer," ujarnya, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Rabu (14/3), seperti dikutip dari Reuters.
Haley juga menyebut bahwa "kejahatan" Rusia itu layak mendapat reaksi dari DK PBB. Ia pun meminta Rusia untuk bisa kooperatif dalam investigasi kasus tersebut."Rusia harus bekerja sama secara penuh dalam penyelidikan yang dilakukan Inggris," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Dubes Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia meminta bukti atas tuduhan yang dilayangkan terhadap negaranya.
"Kami meminta barang bukti yang diduga menunjukkan jejak Rusia untuk diperlihatkan," ucapnya.
![]() |
Terpisah, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa Uni Eropa akan mengumumkan sikap bersama mengenai serangan di Inggris itu dalam pertemuan Uni Eropa pekan depan.
"Ini bukan tentang mediasi. Kami menanggapi temuan pemerintah Inggris dengan sangat serius. Saya berbicara melalui telepon dengan (PM Inggris) Theresa May kemarin. Kami akan mengumumkan sikap bersama Eropa," ujar dia, menjawab pertanyaan soal kemungkinan Jerman memediasi kedua pihak.
Merkel pun meminta Eropa untuk tetap berbicara dengan Moskow tentang perkembangan masalah ini.
"Kita tidak bisa memutuskan semua kontak sekarang. Kita masih harus berbicara secara bertanggung jawab dengan orang-orang Rusia meskipun ada perbedaan pendapat," tuturnya.
Terlepas dari itu, ia meminta pihak Rusia untuk terbuka terkait masalah tersebut. "Transparansi penting dari pihak Rusia," kata Merkel.Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menyatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Inggris terkait insiden tersebut.
"Kami memiliki keyakinan penuh dalam penyelidikan yang dilakukan oleh mitra kami, Inggris," kata dia, di Paris.
Sebelumnya, PM Inggris Theresa May mengakuakan mengusir 23 diplomat Rusiasebagai balasan atas serangan racun saraf terhadap seorang mantan mata-mata agen ganda Moskow.
"Di bawah Konvensi Wina, Inggris akan mengusir 23 diplomat Rusia yang teridentifikasi sebagai pejabat intelijen tak resmi," kata May di hadapan Parlemen, dikutip Reuters pada Rabu (14/3). "Mereka punya waktu satu minggu untuk pergi."
Sebelumnya, Sergei Skripal dan putrinya tewas akibat racun syaraf, di Salisbury, 40 kilometer sebelah barat daya London, Senin (5/30). Skripal merupakan bekas agen intelijen Rusia yang membelot ke Inggris.(arh)
Baca Kelanjutan AS Sebut Rusia Bertanggung Jawab dalam 'Kejahatan' di Inggris : http://ift.tt/2FUlag8Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS Sebut Rusia Bertanggung Jawab dalam 'Kejahatan' di Inggris"
Post a Comment