Search

Boko Haram Bebaskan 105 Korban Penculikan di Nigeria

Jakarta, CNN Indonesia -- Militan Islam Boko Harammembebaskan sebagian besar dari 110 korban penculikan, Rabu (21/3). Alasan pembebasan tidak diketahui. Pemerintah Nigeriamenolak memberikan tebusan.

"Saya tidak tahu mengapa mereka memulangkan kami, tapi menurut mereka karena kami anak-anak muslim," kata salah seorang siswi yang telah dibebaskan, Khadija Grema seperti dilaporkan Reuters, Kamis (22/3).

Boko Haram atau artinya "Pendidikan Barat Haram" adalah kelompok yang memberontak di wilayah utara Nigeria selama sembilan tahun terakhir. Puluhan ribu orang tewas, dan lebih dari dua juta mengungsi. Ribuan orang diculik.

Penculikan 110 remaja perempuan beruia 11-19 tahun pada 19 Februari dari Kota Dapchi adalah penculikan terbesar kedua setelah Boko Haram menculik 270 siswi dari Chibok pada 2014.

Warga Dapchi, timur laut Nigeria, 75 kilometer di perbatasan dengan Niger menyatakan lebih dari 100 dari 110 remaja yang diculik dipulangkan.

"Satu gadis masih bersama mereka karena dia Kristen," kata Grema, siswi yang dibebaskan seperti dilaporkan Reuters. "Lima lagi meninggal, tapi bukan karena dibunuh, melainkan karena stress dan trauma yang menyebabkan mereka lelah dan lemah."

"Mereka tidak menyakiti kami," kata Grema. "Mereka memberi kami makan, sangat enak. Kami tidak punya masalah."

Seorang siswi lainnya yang mengaku bernama Fatima mengatakan dua rekannya termasuk di antara mereka yang meninggal dunia, terjerembab dalam perjalanan pulang.

"Mereka menahan kami di sebuah rumah yang besar, di mana tidak seorang pun dapat mengetahui di mana kami berada, bahkan dari udara kami tak terlihat," kata Fatima.

Muhammad Bursari mengatakan keponakanya Hadiza Muhammed, yang dibebaskan, mengatakan beberapa siswi masih ditahan karena menolak berpindah agama.

(nat)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Boko Haram Bebaskan 105 Korban Penculikan di Nigeria : http://ift.tt/2HVKwaO

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Boko Haram Bebaskan 105 Korban Penculikan di Nigeria"

Post a Comment

Powered by Blogger.