Search

Marvia Malik, Pembawa Berita Transgender Pertama di Pakistan

Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Marvia Malik menjadi sorotan di Pakistansetelah tampil sebagai pembawa berita televisi transgender pertama di negara mayoritas Islam tersebut.

Perempuan 21 tahun itu tampil perdana di televisi pada 23 Maret lalu dan langsung menjadi viral di media sosial.

Penampilan perdana Malik membuat Pakistan dipuji karena dianggap mulai memerhatikan hak transgender di negara tersebut.

"Saya ingin menunjukkan kepada negara bahwa kami lebih dari sekadar objek ejekan. Kami juga manusia," kata Malik sebagaimana dikutip CNN, Selasa (27/3).

Malik adalah peserta pelatihan presenter stasiun televisi berita Kohinoor News yang berbasis di Lahore.

Dia memutuskan mengikuti program itu demi membuktikan bahwa kaum transgender "bisa diterima bekerja di mana saja dan melakukan apa saja sesuai keinginan."

Bos Malik, Bilal Ashraf, mengaku tak menyadari bahwa Malik adalah transgender saat audisi presenter berlangsung.

Meski begitu, Ashraf memastikan kantornya memiliki visi menjadi media progresif di Pakistan sehingga memberi kesempatan bagi siapa pun untuk berkontribusi.

"Kami tidak akan melakukan diskriminasi. Setiap orang memiliki mimpi dan tujuan. Begitu banyak bakat yang berakhir di tempat sampah atau belum tergali hanya karena bias dalam masyarakat," kata Ashraf kepada CNN.

Malik mengaku menyadari jati dirinya sebagai perempuan dan memutuskan menjadi transgender "di usia yang sangat muda."

Sejak saat itu, dia diasingkan keluarga dan sudah mulai membiayai kebutuhan hidupnya sendiri pada usia 15 tahun.

Malik mengaku senang dengan perhatian dan pengakuan yang dia terima saat ini. Namun, alumni jurusan Jurnalistik Universitas Punjab itu mendesak negara dan warga untuk lebih memerhatikan hak komunitas transgender di Pakistan.

Berdasarkan sensus pemerintah tahun 2017, ada sedikitnya 10.000 ribu individu yang mengaku transgender. Sensus tersebut yang pertama kali mencatat populasi transgender di Pakistan.

Selama ini, kaum transgender sering diasingkan bahkan tidak diterima di lingkungan masyarakat dan lapangan pekerjaan.

Menurut organisasi pemerhati hak LGBT, Naz, hal itu menyebabkan banyak dari mereka terpaksa menjadi pekerja seks atau mengemis.

Maret 2017 lalu, Kementerian Kesehatan Pakistan merilis data yang menunjukkan bahwa pekerja seks transgender merupakan kelompok paling rentan kedua terhadap penyakit HIV AIDS di negara tersebut.

Belakangan, Pakistan terus membenahi peraturan dan pandangan mengenai perlindungan terhadap kaum transgender.

Awal bulan ini parlemen juga meloloskan rancangan undang-undang perdana berisikan perlindungan hak bagi komunitas transgender. RUU itu juga memungkinkan individu mengubah status jenis kelamin mereka dalam kartu identitas.

Selain itu, rancangan konstitusi itu juga akan mengizinkan serta mengesahkan kaum transgender mewarisi properti, dan menjamin bahwa mereka tidak akan didiskriminasi jika bekerja di kantor pemerintahan.

Kelompok pemerhati HAM memuji langkah Pakistan tersebut. Namun, Malik menegaskan perubahan sikap dan perspektif masyarakat juga sangat penting agar RUU tersebut bisa benar-benar diimplementasikan. (has)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Marvia Malik, Pembawa Berita Transgender Pertama di Pakistan : https://ift.tt/2Guwe3M

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Marvia Malik, Pembawa Berita Transgender Pertama di Pakistan"

Post a Comment

Powered by Blogger.