Ketiganya ditembak mati ketika ribuan orang tengah berdemonstrasi di sepanjang perbatasan Gaza dan Israel selama lima minggu berturut-turut yang dikenal sebagai Great March of Return.
Dua pria yang belum bisa diidentifikasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina ditembak mati di timur kota Gaza. Sementara yang ketiga diidentifikasi bernama Abdul Salam al-Bakr. Dia tewas di perbatasan Gaza Selatan.
Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan bahwa lebih dari 300 orang lainnya dirawat di rumah sakit karena mengalami luka tembak dan menghirup gas air mata.
Sebelumnya, setidaknya sudah ada korban tewas mencapai 40 orang Palestina tewas oleh tembakan Israel sejak protes besar diulai 30 Maret lalu. Ratusan orang lainnya terluka. Namun tak ada warga Israel yang terluka.
Demonstrasi ini dilakukan untuk menuntut hak agar bisa kembali ke rumah mereka yang diambil Israel pada 1948.
Pada Jumat, pengunjuk rasa kembali berkumpul di lima lokasi dekat pagar perbatasan. Puluhan pemuda membakar ban dan melemparkan batu beberapa ratus meter dari perbatasan. Tentara Israel pun sesekali menembakkan gas air mata dan peluru.
Militer Israeel mengatakan dalam pernyataannya bahwa setidaknya 10 ribu warga Palestina membuat 'kerusuhan.'
"Mereka berupaya untuk merusak infrastruktur keamanan, membakar, melempar batu, dan lainnya," kata perwakilan militer Israel, dikutip dari AFP.
Mereka mengklaim bahwa mereka sudah menembak sesuai dengan aturan. (chs)
Baca Kelanjutan Tiga Warga Palestina Ditembak Mati israel Saat Kerusuhan : https://ift.tt/2HXkFmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Tiga Warga Palestina Ditembak Mati israel Saat Kerusuhan"
Post a Comment