Search

Tongil Chon, Desa di Zona Demiliterisasi Korea

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sepakat bakal menandatangani perjanjian damai tahun ini, usai menggelar pertemuan pada Jumat (27/4).

Namun di zona demiliterisasi (DMZ) Korea hawa perdamaian telah dirasakan sejak lama. Meski wilayah itu merupakan daerah paling dijaga ketat di dunia.

Terletak hanya sekitar satu mil (1,6 km) dari DMZ, kehidupan sangat damai bagi warga Tongil Chon. Beberapa warga bahkan menyatakan tidak akan pernah pindah. Wilayah itu terkenal sebagai penghasil beras, kedelai dan ginseng.

Bahkan jika pecah perang. "Bom tidak akan mendarat di sini, hanya terbang saja di atas kepala," kata seorang petani sambil menghangatkan diri di satu-satunya toko kelontong di desa yang terletak tepat di perbatasan Korea Utara-Korea Selatan itu.

Zona demiliterisasi Korea memiliki masing-masing satu desa di sisinya. Sebagai simbol gencatan senjata yang diteken pada 1953 untuk mengakhiri Perang Korea. Tongil Chon salah satunya. Terletak kurang dari tiga mil (4,8 km) dari Panmunjom. Dalam bahasa Korea berarti 'Desa Unifikasi' adalah desa yang sangat tenang. Dia terletak di zona penyangga di luar DMZ.

Warga setempat mengisahkan perubahan yang terjadi di Desa Tongil Chon dari masa ke masa. Saat Desa itu didirikan pada 1973, mereka semua baik laki-laki dan perempuan mendapat pelatihan senjata. Awalnya desa itu hanya ditempati olwh 40 warga sipil dan 40 tentara. Kini, sekitar 480 warga tinggal di sana. Sebagian besar lansia.

Satu-satunya sekolah dasar di sana diikuti 45 siswa. Hanya 15 yang tinggal di Tongil Chon. Sisanya beruntung bisa masuk. Dari sekolah itu, petani Korea Utara terlihat bekerja di ladang-ladangnya.

Dilansir NBC News awal Januari lalu, Kim Hee-seok, Wakil Kepala Sekolah di satu-satunya sekolah dasar itu, menggambarkan Tongil Chon sebagai tempat yang aman. "Anak-anak senang," kata dia. "Demikian pula guru-guru bahagia," katanya.

Lee Won Bae, petani Tongil Chon menyatakan tak mudah untuk bisa tinggal di sana. Mereka menjalani pemeriksaan dan hanya yang memiliki keyakinan pertahanan nasional yang kuat dapat tinggal di sana.

Lee, petani padi dan kacang juga menjabat sebagai kepala desa Tongil Chon. Sepanjang hidupnya dia tinggal di DMZ. Kedua orang tuanya mengungsi dari desanya di Korea Utara ke Paju, 30 kilometer utara Seoul. Saat itu ibunya sedang mengandung dirinya.

Pada Mei 1972, Presiden Park Chung-hee saat itu memerintahkan pembangunan Desa Tongil Chon, yang meniru Kibbutz di Israel. Tujuannya untuk pamer keterampilan pertanian negeri itu kepada Utara, yang saat itu lebih kaya dari Korea Selatan.

Hanya 80 keluarga yang diizinkan untuk menetap di Tongil Chon, yang selesai dibangun pada Agustus 1973. Terdiri atas 40 mantan pendudukn dan 40 perwira militer. Mereka membangun desa dari nol. Menanam kacang, ginseng dan padi.

Kehidupan sehari-hari warga Desa Tongil Chon, Desa Unifikasi di DMZ.Foto: AFP PHOTO / PHILIPPE LOPEZ
Kehidupan sehari-hari warga Desa Tongil Chon, Desa Unifikasi di DMZ.

Karena berada di garis depan dan kerap bersama pertempuran sengit tentara Korea Utara dan Korea Selatan mereka bertani dengan menanggung bahaya sendiri. Lee ingat empat atau lima orang tewas atau cedera akibat terkena ranjau, sisa-sisa perang. Hingga di era tahun 80-an, warga desa Tongil Chon melakukan patroli bersenjata. Perempuan ikut latihan menembak beberapa kali setahun.

"Slogan kami 'Bertempur dengan bekerja dan bekerja sebagai pertempuran.'" kenang Lee. Dia mengaku bangga atas mandat yang disandang desa itu."Ketika kami bertani di garis depan, dan jika Korea Utara bisa melihat kami hidup nyaman, itu adalah sebuah kebanggaan," kata dia.

Isyarat perdamaian dari Korea Utara, membawa perubahan di desa yang berada di garis pengawasan akses warga sipil itu. Sebelumnya, di malam hari suara siaran dari Korea Utara mengganggu tidur mereka. Belakangan, suara itu menghilang.

Terutama sejak pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan niat perdamaian dalam pidato awal tahun 2018. Diikuti dengan keikutsertaan Pyongyang dalam Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang. Babak baru sejarah di Tongil Chon juga bakal berganti, seiring pertemuan Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae-in  hari ini.

(nat)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Tongil Chon, Desa di Zona Demiliterisasi Korea : https://ift.tt/2r7Llqi

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tongil Chon, Desa di Zona Demiliterisasi Korea"

Post a Comment

Powered by Blogger.