Search

UNHCR: Rudenim Bukan Tempat Tampung Pengungsi Asing

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) menjelaskan bahwa rumah detensi imigrasi (rudenim) sebenarnya bukan tempat menampung pengungsi asing.

Hal ini diungkapkan di tengah mencuatnya isu pengungsi dari luar negeri yang terlantar di Jakarta karena tak tertampung di Rudenim.

Staf urusan komunikasi kantor perwakilan UNHCR di Indonesia, Mitra Suryono, mengatakan kepada CNNIndonesia.com, Kamis (5/4), bahwa para pengungsi seharusnya ditempatkan di penampungan yang telah disediakan UNHCR dan organisasi/lembaga terkait.

Namun, karena keterbatasan tempat dan dana, mereka ditempatkan di rudenim.

Mitra mengatakan sejauh ini UNHCR memiliki lima penampungan pengungsi di Jakarta. Hanya saja, kelimanya diprioritaskan bagi pengungsi asing yang berkondisi khusus, seperti anak-anak yang datang tanpa pendamping keluarga dan orang tua.

Saat ini, kata Mitra, pihaknya tengah mencari jalan keluar terkait masalah tersebut.

"UNHCR berkoordinasi dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan pemerintah Indonesia juga mencari alternatif penampungan lain. Seperti rumah-rumah yang disewakan untuk pengungsi yang sebagian besar dananya dari IOM," kata Mitra.

Mitra mengatakan UNHCR juga tengah membujuk pemerintah agar memperbolehkan para pengungsi asing itu untuk bisa mencari nafkah sendiri sehingga tidak hanya bergantung pada dana bantuan yang diberikan UNHCR atau IOM.

"Setidaknya pekerjaan yang bisa menjadi sumber pemasukan bagi mereka selama permintaan suakanya diproses," ujarnya.

"Karena pengungsi diperbolehkan tinggal sementara waktu di Indonesia, pemerintah juga mengizinkan mereka untuk cari tempat tinggal sendiri dengan biaya sendiri. Tapi jumlahnya sedikit yang seperti itu."

Pengungsi di Kalideres.Pengungsi di Kalideres. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Sementara itu, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengatakan warga yang ramai dibakarkan terlantar itu belum dapat dipastikan sebagai pengungsi. Mereka bisa juga nonpengungsi ataupun pencari suaka.

Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Agung Sampurno mengatakan para pengungsi itu minta ditempatkan di Rudenim Kalideres, Jakarta Barat.

Masalahnya, rudenim itu memiliki kapasitas maksimal 200 orang. Sementara, penghuninya mencapai 400 orang.

"Mereka orang-orang yang mengaku sebagai pengungsi, minta ditempatkan di Rudenim Kalideres. Jumlahnya bukan hanya orang itu, ada banyak," kata Agung kepada CNNIndonesia.com, Selasa.

Kata Agung, warga asing itu enggan tinggal di rudenim lain. Ia menduga ada motif tertentu. Misalnya, mencari tempat gratis.

"Analisa kami, mereka ini punya motif lain. Kalau mau dibantu kan harusnya ikut saja, kenapa memaksakan diri di Kalideres?" ujarnya, tanpa menyebut dugaan motifnya.

Agung menilai Pemerintah Daerah setempat, dalam kasus ini adalah Dinas Sosial DKI Jakarta, mesti mampu menyediakan tempat penampungan warga asing telantar itu.

"Tugas Ditjen Imigrasi memberikan bantuan kemanusiaan berupa tempat tinggal. Persoalannya, ketika mereka maunya di situ [Kalideres], tempatnya enggak ada," ujarnya.

KalideresPengungsi di Kalideres. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Menurut Mitra, sebanyak 13.840 pengungsi luar negeri tercatat tinggal di Indonesia. Sebagian besar ditampung atau tinggal di tiga kota yakni Jakarta, Medan, dan Makasar.

Mitra mengatakan belasan ribu pengungsi itu datang dari sedikitnya 50 negara. Lebih dari 50 persen pengungsi itu datang dari Afghanistan.

Sementara itu, pengungsi terbanyak kedua serta ketiga berasal dari Somalia dan Myanmar. Mitra tak dapat merinci jumlah pastinya.

(aal)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan UNHCR: Rudenim Bukan Tempat Tampung Pengungsi Asing : https://ift.tt/2uNrNfN

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "UNHCR: Rudenim Bukan Tempat Tampung Pengungsi Asing"

Post a Comment

Powered by Blogger.