Aksi Demo Ribuan Sopir Truk, Brasil Turunkan Harga BBM

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Brasil Michel Temer akhirnya memutuskan untuk menurunkan harga bahan bakar minyak setelah ribuan supir truk di seluruh negara mogok kerja selama sepekan terakhir.

Temer mengatakan pemerintah akan menurunkan harga BBM, terutama solar, sebesar 0,46 reais atau setara Rp1.774 per liter.

Harga minyak, terutama solar, dilaporkan terus merangkak naik sejak awal tahun ini di Negara Amerika Selatan itu. Januari lalu harga diesel masih berkisar 3,36 reais atau Rp12.961 per liter, sementara per 29 Mei dipatok menjadi 3,6 reais atau Rp13.887.

Selain kenaikan harga minyak dunia, kebijakan pemerintah akhir 2016 lalu terhadap kewenangan perusahaan minyak negara Petrobas disebut menjadi faktor harga BBM yang terus melonjak.
Melalui pidatonya di televisi nasional, Temer mengatakan kebijakan ini akan berlaku dalam 60 hari ke depan.

Selain harga BBM, Tamer juga sepakat memenuhi tuntutan lainnya seperti membebaskan biaya jalan tol bagi truk yang tak bermuatan dan mematok tarif minimum tol bagi truk-truk pengangkut barang.

Dilansir AFP, keputusan itu diambil Temer setelah sejumlah pejabat pemerintah bertemu dengan beberapa kelompok asosiasi pengemudi truk.

Selain mogok kerja, ribuan pengemudi truk juga turun ke jalanan dan berunjuk rasa di sejumlah kota besar, menyebabkan hampir 600 jalan protokol diblokir ribuan pemrotes selama sepekan terakhir.

Sementara itu, 60 persen komoditas dan barang-barang di Brasil diangkut dan distribusikan menggunakan jalur darat dan truk.

Demo besar-besaran itu pun memicu kelangkaan BBM di beberapa stasiun pengisian bahan bakar (SPBU). Unjuk rasa juga menyebabkan kelangkaan makanan dan obat-obatan di seluruh negeri.

Di kota Rio de Janeiro, unjuk rasa memaksa sistem transportasi seperti bus kota menyetop operasional karena kekurangan bahan bakar. Sementara itu, sebagian besar kota lainnya di Brasil hanya mengoperasikan layanan bus darurat demi menghemat bahan bakar. Sejumlah sekolah dan universitas juga terpaksa diliburkan.

Beberapa rumah sakit pun ikut merasakan dampak demo para supir truk. Mereka melaporkan pasokan kebutuhan medis akibat protes tersebut. Tak sedikit pula hewan-hewan ternak dilaporkan mati karena terlambatnya pasokan makanan datang.

Menanggapi hal ini, pemerintah melalui Menteri Keamanan Institusional Sergio Etchegoyen memastikan bahwa Brasil "sedang menuju normalisasi" meski membutuhkan waktu yang tidak cepat. (nat)

Let's block ads! (Why?)