Pernyataan ini dikeluarkan setelah terjadi serangan terbesar setelah sejak perang pada 2014.
Pertempuran sengit terjadi pada Selasa (29/5) ketika puluhan roket dan mortir ditembakkan ke Israel, dan Gaza dihujani serangan udara serta tembakan tank Israel.
Pertempuran itu berakhir setelah Hamas mengumumkan gencatan senjata dan tidak ada laporan mengenai korban akibat serangan ini.
Menteri Intelijen Israel menolak menjawab pertanyaan apakah Israel sepakat untuk menerapkan gencatan senjata, namun dia mengatakan peningkatan ketegangan yang berujung pada perang tidak menguntungkan semua pihak.
"Itu semua tergantung pada Hamas. Jika mereka terus (menyerang), saya tidak tahu yang akan terjadi," kata Israel Katz dalam wawancara dengan Radio Israel seperti dikutip Reuters, Rabu (30/5.
Pihak berwenang di Israel selatan, tempat sirene tanda serangan roket terus-menerus berbunyi sejak aksi Palestina dimulai pada Selasa pagi, mengatakan bahwa sekolah tetap dibuka.
Sayap militer Hamas dan Jihad Islam menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu dengan mengatakan bahwa langkah tersebut diambil sebagai balasan atas pembunuhan puluhan warga Palestina oleh Israel sejak 30 Maret lalu. Kebanyakan korban itu tewas dalam aksi protes di perbatasan Gaza.
Israel sejak lama mengatakan tidak akan membiarkan serangan semacam itu dari Gaza.
"Setelah kaum perlawanan berhasil menahan agresi (Israel...dalam beberapa jam terakhir banyak upaya mediasi," kata wakil ketua Hamas, Khalil al-Hayya. Dia merujuk pada upaya Mesir untuk mengakhiri pertempuran ini.
"Sudah tercapai kesepakatan untuk kembali ke gencatan senjata (2014) di Jalur Gaza. Faksi-faksi perlawanan akan mengikutinya sepanjang pihak Pendudukan menerapkan juga," ujarnya dalam pernyataan tertulis.
Hingga Selasa malam, pesawat tempur Israel menyerang 55 fasilitas milik kelompok-kelompok perlawanan di Gaza, termasuk terowongan antara perbatasan yang sedang dibangun.
Militer Israel menyebut serangan ini dilakukan sebagai balasan atas serangan Palesina.
Target-target tersebut biasanya sudah ditinggalkan oleh kelompok perlawanan ketika kekerasan dengan Israel terjadi. Ini penyebab tidak ada laporan korban di kubu Palestina.
Israel mengatakan sekitar 70 roket dan bom mortir ditembakkan dari Gaza dan tiga tentara terluka akibat serangan itu.
Beberapa roket berhasil dijatuhkan oleh sistem pertahanan Israel, sementara sejumlah roket dan mortir jatuh di tanah kosong atau pertanian.
Satu roket meledak di halaman sekolah taman kanak-kanak, menghancurkan tembok.
Kekerasan di garis depan Gaza meningkat dalam beberapa minggu belakangan. Sebanyak 116 warga Palestina tewas akibat tembakan Israel ketika terjadi demonstrasi massal yang menuntut hak Palestina untuk kembali ke tanah air mereka yang kini dikuasai Israel.
(yns)
Baca Kelanjutan Hamas Siap Gencatan Senjata dengan Israel : https://ift.tt/2sqPbuWBagikan Berita Ini
0 Response to "Hamas Siap Gencatan Senjata dengan Israel"
Post a Comment