Search

Anak-anak Imigran Diduga Dianiaya di Pusat Detensi AS

Jakarta, CNN Indonesia -- Setahun sebelum kebijakan "tanpa toleransi" Presiden Donald Trump mengakibatkan lebih dari 2.300 anak-anak terpisah dari keluarganya di perbatasan hanya dalam waktu lima pekan, seorang anak direnggut dari ibunya di McAllen, Texas, Amerika Serikat.

Dia tengah mengendarai mobil dengan teman-temannya saat diberhentikan oleh polisi. Remaja yang dibawa ke AS secara ilegal saat masih bayi itu tak bisa menunjukkan tanda pengenal. Demikian dikisahkan dalam investigasi CNN pada Jumat (22/6).

Petugas kemudian memanggil pihak imigrasi, yang kemudian menangkap dan mengirimnya ke pusat penampungan untuk anak imigran tanpa pendamping.


Dalam berkas tuntutannya dia disebut sebagai John Doe 2. Ia menjadi satu dari ribuan orang yang terperangkap di jaringan tempat penampungan dan fasilitas keamanan tingkat tinggi yang menaungi anak-anak tanpa dokumen. Jaksa imigrasi yang menangani anak-anak imigran menyatakan sebagian fasilitas ini menyediakan perawatan terbaik. Sementara penampungan besar di Brownsville, Texas, tampak bersih dan diurus oleh staf yang cukup ketika dikunjungi media pekan lalu.

Namun, John Doe 2 ditampung di sistem yang lebih bermasalah, menurut deklarasi di bawah sumpah dalam mosi terkini melawan pemerintah federal terkait penahanan ilegal dan tak pantas pada anak-anak. Pengakuannya adalah satu dari puluhan yang menggambarkan penampungan penuh sesak dengan penelantaran, pelecehan dan penganiayaan.

Tudingan dalam dokumen-dokumen ini, termasuk laporan inspeksi terbaru serta tuntutan lainnya, menyebut kondisi kotor, pengawasan surat atau telepon, ruangan tanpa pendingin di musim panas, hingga pemberian psikotropika yang disembunyikan sebagai vitamin. Di satu fasilitas, anak-anak bercerita dikekang untuk menerima suntikan yang tercatat merupakan antipsikotik serta obat penenang dosis keras.

Sistem ini akan dimasuki oleh anak-anak yang kini terpisah dari orang tuanya. Bahkan setelah Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mencegah pemisahan, sistem itu masih akan menaungi ribuan anak yang sudah terlanjur berada di sana.

"Tampak ada niat jahat di tingkat yang belum pernah saya saksikan sebelumnya dan kecuekan nyata pada nasib anak-anak," kata Holly Cooper, salah satu pengacara yang menentang penahanan anak-anak. Cooper rutin mengunjungi fasilitas dan mewakili sejumlah anak migran sebagai direktur Klinik Hukum Imigrasi di University of California, Davis.

Kantor urusan Pemukiman Pengungsi tidak merespons setelah berulang kali dimintai informasi, dan seorang juru bicara mengatakan pihaknya tidak bisa mengomentari litigasi berjalan. Namun, para pejabat menyatakan tempat penampungan dikelola organisasi yang memenuhi standar lisensi pemerintah dan diisi oleh staf dengan perlengkapan cukup.

Meski Trump telah mencegah pemisahan keluarga, ribuan anak imigran masih akan tetap berada di pusat penampungan.Meski Trump telah mencegah pemisahan keluarga, ribuan anak imigran masih akan tetap berada di pusat penampungan. (REUTERS/Jonathan Ernst)
John Doe 2 menceritakan sisi lain dari kisah itu. Ia sempat menyakiti diri sendiri dan berkelahi sebelum dipindahkan dari pusat penampungan pertamanya, hingga berakhir di Shenandoah Valley Juvenile Center, tempat untuk menampung imigran muda paling berbahaya.

Dia mengklaim manajer kasusnya memberi tahu bahwa ia dipindahkan ke sana karena "masalah sikap." Pernyataan itu didukung berkas hukum dari fasilitas, yang menyebutnya telah didiagnosis dengan kondisi seperti ADHD, kelainan berupa kegelisahan dan sifat meledak-ledak.

Kedatangannya di sana menandai kali terakhirnya dia menghirup udara segar setelah berbulan-bulan, kata remaja itu dalam kesaksian di bawah sumpah pada Januari. Dia sangat kesal hingga mengamuk kepada para staf, yang menurutnya melecehkan anak-anak dengan bahasa Inggris. Penentangan membuatnya disakiti dan dikekang.

"Mereka memegang tangan saya dan mengekang di punggung hingga saya tak bisa bergerak. Kadang mereka menggunakan pulpen untuk menusuk saya di dada, kadang mereka memegang saya di bagian rahang," kata dia. "Mereka lebih besar dari saya, kadang ada tiga atau empat orang di saat bersamaan."

Dalam dokumen pengadilan, Shenandoah menampik tudingan pelecehan apapun, tapi mengakui para staf menggunakan kurungan dan kekangan ketika ada perkelahian.

John Doe 2 masih berada di Shenandoah pada Januari lalu, ketika ia memberikan kesaksiannya. "Saya frustrasi dikurung dan saya rindu keluarga saya," kata dia.

(aal)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Anak-anak Imigran Diduga Dianiaya di Pusat Detensi AS : https://ift.tt/2K2mVKO

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Anak-anak Imigran Diduga Dianiaya di Pusat Detensi AS"

Post a Comment

Powered by Blogger.