Demirtas, seorang bekas pemimpin Partai Demokrasi Rakyat (HDP) dan calon presiden, telah ditahan sejak November 2016 karena dituduh telah berhubungan dengan para militan Kurdi.
Melansir AFP, pada Minggu (17/6), mengenakan jas gelap, Demirtas menyampaikan sebuah pidato yang ditayangkan oleh stasiun televisi publik TRT dari balik sel penjara di provinsi barat laut Edirne. Ia sebelumnya dilarang pihak berwenang di Turki untuk pergi ke kantor stasiun siaran tersebut di ibu kota Ankara.
"Satu-satunya alasan mengapa saya di sini adalah bahwa AKP takut dengan saya," ujar Demirtas, merujuk Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang dipimpin Presiden Turki saat ini, Recep Tayyip Erdogan.
Terkait kampanye pemilu presiden, TRT dikritik karena telah memberikan liputan penuh untuk pidato Erdogan, namun mengabaikan kandidat dari partai lainnya, khususnya Demirtas.
Selahattin Demirtas sering dijuluki ‘Obama-nya Kurdi.’ (REUTERS/Huseyin Aldemir)
|
Demirtas dipilih oleh partainya untuk melawan Erdogan pada pilpres 24 Juni mendatang. Politisi yang sering dijuluki 'Obama-nya Kurdi' itu dituduh menjadi anggota Partai Buruh Kurdi (PKK) yang terlarang.
Pria yang kini berusia 45 tahun ini memprotes keras "rezim represif" yang dipimpin oleh Erdogan.
"Apa yang kita lewati hanyalah satu bagian dari rezim satu orang," ujarnya.
"Bagian mengerikan dari film ini masih belum dimulai," imbuhnya.
(res) Baca Kelanjutan Jelang Pilpres, Capres Turki Pidato dari Balik Sel Penjara : https://ift.tt/2HY13dNBagikan Berita Ini
0 Response to "Jelang Pilpres, Capres Turki Pidato dari Balik Sel Penjara"
Post a Comment