Demikian dikatakan Duta Besar Saudi untuk Bahrain, Abdulmalik Al-Sheikh dalam sebuah wawancara yang dilansir situs berita Rusia, Sputnik, Selasa (19/6).
"Wanita Saudi berhak mengemudi mobil sendiri ke Bahrain melintasi jalan King Fahd mulai 24 Juni, dan wanita Bahrain dapat datang dengan mobil ke Arab Saudi dan berkendara melintasi wilayahnya tanpa ditemani oleh laki-laki mulai dari Minggu depan," kata Abdulmalik Al-Sheikh.
Pada September 2017, Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menandatangani dekrit kerajaan, yang memungkinkan perempuan Saudi untuk mengendarai mobil, pertama kalinya dalam sejarah negara tersebut.
Pada Januari, wanita Arab Saudi juga diperbolehkan menonton pertandingan sepak bola di stadion olah raga untuk pertama kalinya.
Arab Saudi telah berulang kali dikritik oleh masyarakat internasional atas pelanggaran hak asasi manusia, termasuk diskriminasi terhadap perempuan serta kurangnya pemberdayaan perempuan.
Namun, situasi telah mulai berubah baru-baru ini. Mulai 2013, mendiang Raja Arab Saudi Raja Abdullah menunjuk 30 wanita ke Dewan Syura, badan penasehat tertinggi di kerajaan itu.
Adapun pada 2015 perempuan diizinkan memilih dan mencalonkan diri sebagai kandidat dalam pemilihan tingkat perkotaan.
Namun, kampanye mereka terhambat oleh fakta bahwa perempuan di Arab Saudi tidak dapat secara langsung berbicara dengan laki-laki, yang tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan mereka. Alhasil, mereka hanya dapat berbicara dengan pemilih perempuan.
(rgt/nat)
Baca Kelanjutan Saudi Izinkan Wanita Menyetir Lintas Negara Hingga ke Bahrain : https://ift.tt/2JYoAk3Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saudi Izinkan Wanita Menyetir Lintas Negara Hingga ke Bahrain"
Post a Comment