Search

Kursus Tata Rambut di Libanon Mimpi Merdeka Pengungsi Suriah

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai pengungsi Suriah di Libanon, Nour tahu bahwa kehidupannya akan berat.

Remaja putri 15 tahun itu pun mengambil kesempatan yang diulurkan perusahaan kosmetik asal Prancis, L'Oreal untuk belajar menata rambut. Dia berharap suatu hari bisa membuka salon sendiri, di negara manapun dia tinggal nantinya.

"Terkadang hidup bisa menjatuhkan kamu, sehingga kamu harus sanggup untuk bisa berdiri sendiri," kata Nour sambil menyeka air dari manekin yang dia cuci rambutnya di ruang kelasnya di Lembah Bekaa, Libanon.


Kursus Tata Rambut di Libanon Mimpi Merdeka Pengungsi SuriahFoto: REUTERS/Mohamed Azakir

Sekitar 20 remaja dan perempuan Suriah dan Lebanon akan belajar tata rambut selama enam bulan dibawah program Beauty For A Better Life dari Yayasan Kecantikan L'Oreal, dan akan mendapatkan sertifikat yang diakui secara internasional jika lulus.

"Sertifikat itu akan membantu kita. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita, khususnya saya. Mungkin saya tidak sanggup untuk melanjutkan pendidikan saya," kata Nour, yang dibesarkan di Idlib, Suriah sebelum perang meletus dan memaksanya mengungsi.

Dirinya menolak menyebut nama lengkapnya karena alasan keamanan.

Lebanon adalah negara yang menampung pengungsi paling banyak di dunia jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Satu dari empat warga di Libanon adalah pengungsi.


Perang Suriah menewaskan setengah juta orang, memaksa 5,6 juta warganya untuk mengungsi keluar dari Suriah, dan sekitar 6,6 juta orang lagi terlunta-lunta sebagai pengungsi di dalam negeri.

Banyak warga Suriah pindah ke kKota Bar Elias di Libanon lokasi pelatihan salon, yang terletak sekitar 10 kilometer dari perbatasan.

Para pengungsi menyebabkan jumlah penduduk berlipat ganda dan mengurangi kesempatan kerja bagi warga Libanon.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengklasifikasikan Bar Elias sebagai salah satu daerah di Libanon dengan pengungsi dan penduduk asli yang paling rentan, sehingga bantuan diarahkan tidak saja untuk membantu warga Suriah dan tapi juga warga Libanon.

Kursus Tata Rambut di Libanon Mimpi Merdeka Pengungsi SuriahFoto: REUTERS/Mohamed Azakir

Salon tempat pelatihan Nour terletak di sekolah khusus perempuan yang dibangun oleh Yayasan Kayany, yayasan amal pendidikan Libanon.

"Akademi L'Oreal memberikan mereka kesempatan untuk membangun kembali kehidupan dengan tangan mereka dan membangun masa depan yang lebih baik di negara manapun di dunia, khususnya jika suatu saat mereka kembali ke Suriah," Kata Nora Jumblatt, Kepala Yayasan Kayany kepada Reuters.

Saat tentara Suriah yang didukung oleh Iran dan Russia mulai memulihkan kembali keadaan di berbagai wilayah, beberapa pejabat di Libanon mengimbau para pengungsi untuk kembali ke Suriah dimana kekerasan sudah mereda.

Meski begitu, pejabat Amerika Serikat dan negara donor lainnya mengatakan kepada pemerintah Libanon bahwa kondisi di Suriah belum membaik dan banyak pengungsi yang masih takut untuk pulang.

Tetapi, sangat sulit bagi warga Suriah untuk menemukan pekerjaan yang legal dan aman di Libanon, dengan sedikitnya lapangan kerja dan pekerjaan yang bergaji rendah seperti di sektor pertanian dan konstruksi.

Manal, 30, janda yang kehilangan suaminya di perang Suriah melarikan diri ke Libanon bersama anaknya.

Dia bertekad untuk mendapatkan sertifikat internasional dari Akademi L'Oreal dan melakukan yang terbaik untuk keluarganya.

(cin/nat)



ARTIKEL TERKAIT

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Kursus Tata Rambut di Libanon Mimpi Merdeka Pengungsi Suriah : https://ift.tt/2LQy1mt

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Kursus Tata Rambut di Libanon Mimpi Merdeka Pengungsi Suriah"

Post a Comment

Powered by Blogger.