Longsor Dekat Kamp Rohingya di Bangladesh, 5 Anak Tewas

Jakarta, CNN Indonesia -- Longsor yang terjadi akibat hujan deras selama beberapa hari terakhir menewaskan lima anak di dekat kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh.

"Empat anak dari keluarga yang sama sedang tertidur saat longsor terjadi dan mengubur mereka di bawah bukit pada pagi-pagi buta," kata kepala kantor kepolisian Cox's Bazar, Fariduddin Khandaker, kepada AFP, Rabu (25/7).

Polisi melaporkan para korban tersebut bukan pengungsi Rohingya. Sementara itu, satu anak lainnya tewas di Kota Ramu tak jauh dari Cox's Bazar.

Kedua kota itu dekat dengan Kutupalong, kamp Rohingya terbesar yang menampung hampir satu juta pengungsi. Di sana, para pengungsi Rohingya tinggal hanya beralaskan lapak kayu dan bambu seadanya.

Tanah longsor telah menewaskan 18 orang di wilayah itu sejak bulan lalu, termasuk seorang anak pengungsi Rohingya. Anak laki-laki tersebut tewas terkubur ketika tanah longsor meruntuhkan tempat penampungannya di Kutupalong.

Etnis minoritas Rohingya telah lama mengungsi di Cox's Bazar, terutama setelah krisis kemanusiaan kembali memburuk di Rakhine, Myanmar, pada Agustus 2017 lalu. Sejak itu, sedikitnya 700 ribu pengungsi Rohingya lari melalui perbatasan menuju Cox's Bazar untuk berlindung dari kekerasan yang mengincar mereka.

Pejabat penanggulangan bencana Bangladesh mengatakan sekitar 200 ribu pengungsi Rohingya yang tinggal di pengungsian terancam bahaya longsor. Sebab, kamp-kamp mereka terletak tepat di bawah perbuktian.

Komisioner Bangladesh untuk Urusan Pengungsi, Mohammad Abul Kalam, mengatakan sejauh ini, 37 ribu pengungsi telah direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Abul mengatakan otoritas dan petugas kemanusiaan terus "waspada" mengantisipasi situasi menyusul kondisi cuaca yang terus dilanda hujan deras tanpa henti selama tiga hari terakhir.

Tahun lalu, hujan dan longsor di Cox's Bazar dan Chittagong menewaskan sedikitnya 170 orang. (nat)