Search

Pengembang Bendungan Jebol Klaim Sudah Beritahu Warga Laos

Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Laos menemukan sedikitnya 19 jenazah korban bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA) yang jebol di Laos Selatan pada Senin (23/7). Sementara itu, ratusan orang lainnya masih belum ditemukan.

Seorang pejabat konsuler Thailand, Chana Mienchareon, mengatakan 19 jenazah itu kini telah dievakuasi. Mienchareon merupakan salah satu pejabat yang ikut proses penyelamatan di Provinsi Attepeu.

"Sementara itu 17 korban lainnya ditemukan terluka dan sudah dibawa ke rumah sakit," kata Mienchareon kepada , Rabu (25/7).


Bendungan jebol pada Senin malam sekitar pukul 20.00 waktu lokal dan melepaskan lima miliar meter kubik air. Lebih dari 6.600 orang kehilangan tempat tinggal akibat insiden ini.

Hingga Rabu sore, kantor berita Laos melaporkan ratusan orang masih belum ditemukan. Sebanyak 50 warga dari Desa Ban Mai dinyatakan hilang.

Rekaman televisi menunjukkan warga di sekitar bendungan berjuang menyelamatkan diri di atap-atap bangunan sambil menunggu tim penyelamat. Tingginya level air yang mencapai atap bangunan di sekitar bangunan turut mempersulit proses evakuasi.

Sebagian warga korban bencana mempertanyakan mengapa pemerintah daerah baru mengeluarkan peringatan evakuasi beberapa jam sebelum bencana terjadi.


"Peristiwa terjadi sangat cepat, kami cuma punya waktu sedikit untuk mempersiapkan diri," kata Joo Hinla (68), salah satu warga desa Ban Hin Lath, wilayah yang paling parah terdampak tanggul jebol.

Hinla kini mengungsi di sebuah gudang berdesakan bersama 700 orang lainnya dari provinsi tetangga.

"Seluruh rumah di desa saya tenggelam. Empat anggota keluarga saya hilang, kami belum tahu keadaan mereka sampai saat ini," ucapnya.

Dua perusahaan asal Korea Selatan yang terlibat dalam proyek PLTA senilai US$1,2 miliar itu mengklaim telah memberi peringatan soal kerusakan tanggul sehari sebelum bencana terjadi.


SK Engineering & Construction mengatakan pihaknya menemukan bagian atas tanggul telah hanyut pada Minggu malam sekitar pukul 21.00 waktu lokal.

"Dan kami segera memberi tahu pihak berwenang dan mulai mengevakuasi warga desa di hilir tanggul," bunyi pernyataan perusahaan.

Meski dikategorikan sebagai negara miskin, Laos berencana menjadikan negara sebagai "Baterai Asia" dengan mengizinkan puluhan proyek pembangkit listrik dibangun di sungai-sungai mereka.

Sebagian besar proyek tersebut ikut mengekspor listrik bagi negara tetangga seperti Thailand dan China. Namun, kekhawatiran muncul terutama terkait dampak lingkungan dari puluhan proyek pembangkit tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Juru bicara Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan pemerintahnya telah mengirim tim teknis ke daerah itu untuk membantu proses pemulihan.

"Meskipun kami telah menemukan penyebab insiden jebolnya tanggul, pemerintah Korsel tetap akan secara aktif membantu upaya evakuasi di lokasi kejadian tanpa menundanya karena sejumlah perusahaan kami terlibat dalam pembangunan bendungan itu," kata Moon seperti dikutip juru bicaranya.

(nat)



ARTIKEL TERKAIT

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Pengembang Bendungan Jebol Klaim Sudah Beritahu Warga Laos : https://ift.tt/2uPIdC5

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Pengembang Bendungan Jebol Klaim Sudah Beritahu Warga Laos"

Post a Comment

Powered by Blogger.