Masa jabatan Duterte berakhir pada 2022 mendatang. Namun, dia berencana pensiun lebih awal lantaran merasa gagal menumpas korupsi yang mengakar dalam pemerintahan.
Meski begitu, Duterte mengatakan enggan menyerahkan jabatan presiden sekarang lantaran ia tak ingin Wakil Presiden Leni Robredo yang menjadi penggantinya. Dia menganggap Robredo tidak kompeten untuk menjadi orang nomor satu di Filipina.
"Presiden memiliki keinginan asli dan nyata untuk mundur jika ada seorang pemimpin yang memenuhi syarat dapat menggantikannya. Marcos termasuk di antara orang-orang yang dia [Duterte] pertimbangkan," kata juru bicara Duterte, Harry Roque, seperti dikutip Reuters pada Sabtu (18/8).
Duterte menganggap kinerja Robredo tidak sesuai untuk menggantikan posisinya sebagai presiden. Sejak awal, Robredo yang merupakan pemimpin partai oposisi pemerintah memang bukan pilihan Duterte untuk mengisi posisi wakil presiden.
Robredo berhasil menjadi wapres setelah mengalahkan Marcos dengan selisih suara tipis dalam pemilihan umum 2016 lalu. Marcos, yang kerap disapa "Bongbong", menuding hasil pemilihan wapres itu palsu dan mengajukan protes ke Mahkamah Agung untuk menghitung ulang suara.
Meski Mahkamah Agung mengamini permintaan Marcos, proses hitung ulang suara yang baru berlangsung pada April lalu itu memakan waktu hingga beberapa tahun ke depan.
"Jika ada perkembangan bahwa dia [Marcos] akan memenangkan protesnya dan menjadi wakil presiden, ya, dia [Duterte] akan mewujudkan kata-katanya," ujar Roque.
"Saya tidak marah dengan siapa pun. Pengejaran saya terhadap pejabat pemerintah yang korup tampak tak ada habisnya, dan itu telah mencemari hampir semua departemen dan kantor pemerintah," kata Duterte dalam pertemuan dengan para petinggi bisnis di istana parlemen seperti dikutip Asia Corresponden.
"Korupsi sudah tertanam, endemik, dan akan selalu menjadi bagian dari transaksi dalam pemerintahan. Saya tidak berpikir bahwa saya dapat memenuhi janji saya kepada rakyat. Saya berkata saya akan mencoba menghentikan korupsi, tetapi nyatanya saya tidak berhasil bahkan setelah masa jabatan saya selesai."
Pernyataan itu diutarakan Duterte sehari setelah memecat 20 pejabat pemerintah, termasuk sejumlah kolonel dan jenderal, atas dugaan korupsi pengadaan alat-alat medis untuk militer.
Ini bukan yang pertama kalinya Duterte mengancam mundur sebagai presiden. Beberapa waktu lalu, pria 73 tahun itu juga bersumpah turun dari jabatan presiden setelah sikap kontroversialnya, yang mencium bibir seorang diaspora Filipina di Korea Selatan, mengundang protes hingga kecaman.
Duterte juga pernah bersumpah untuk segera mundur dari jabatannya itu jika ia dan keluargnya terbukti melakukan korupsi yang dituding oleh sejumlah oposisi. (age)
Baca Kelanjutan Duterte Mundur Jika Anak Eks Presiden Marcos Jadi Penerusnya : https://ift.tt/2L2xmtvBagikan Berita Ini
0 Response to "Duterte Mundur Jika Anak Eks Presiden Marcos Jadi Penerusnya"
Post a Comment