
Debu yang menyebar sangat luas bahkan pepohonan sampai rubuh karena tidak kuat menahannya. Direktur Pusat Bencana Nasional Papua Nugini Martin Mose menjelaskan warga perlu dievakuasi ke daratan yang lebih aman.
Pulau Manam, rumah untuk sekitar 9.000 warga, merupakan salah satu pulau gunung berapi paling aktif di kawasan pasifik. Letusan mengancam tiga desa di pulau itu karena berada tepat di aliran lava.
Daerah yang paling terkena dampak debu letusan adalah Baliau dan Kuluguma. Warga yang berada di lokasi itu dikatakan menggunakan senter untuk beraktivitas karena jarak pandang sangat buruk.
Perwakilan RVO, Steve Saunders, mengatakan letusan itu besar dan tidak seperti biasanya.
"Tidak ada korban sejauh yang kami ketahui tetapi kami memperingatkan agar masyarakat menjauh dari bukit untuk menghindari risiko banjir lumpur... ada selimut tebal debu di satu sisi dan bila ada hujan lebat, kami akan memberi tahu masyarakat atas ancaman itu," kata Saunders seperti dilaporkan Reuters.
Menurut Saunders, tahap awal erupsi telah berakhir namun lubang baru telah terbuka, mengindikasikan aktivitas lanjutan mungkin terjadi.
The Darwin Volcanic Ash Advisory Centre (DVAAC) mengeluarkan peringatan buat penggiat penerbangan agar mengubah rute untuk menghindari awan efek erupsi yang sudah berada di atas batas izin penerbangan komersial.Meteorologis DVAAC Amanda Alford menjelaskan setidaknya butuh waktu 12 jam sampai awan menghilang.
Erupsi di Pulau Manam sebelumnya telah menelan korban penduduk setempat karena menghirup udara tidak sehat dan terkubur debu. (fea)
Baca Kelanjutan Gunung Meletus di Papua Nugini, Warga Melarikan Diri : https://ift.tt/2NfntuxBagikan Berita Ini
0 Response to "Gunung Meletus di Papua Nugini, Warga Melarikan Diri"
Post a Comment