Imran Khan Terpilih Menjadi Perdana Menteri Pakistan

Jakarta, CNN Indonesia -- Parlemen Pakistan memutuskan memilih politikus dan mantan atlet kriket, Imran Khan, sebagai Perdana Menteri yang baru. Dia menjanjikan kesejahteraan untuk seluruh rakyat, meski harus melewati proses pemilu yang dicampuri oleh kalangan militer.

"Saya berada di sini setelah berjuang selama 22 tahun. Tidak ada diktator yang membantu saya. Saya berada di sini dengan jerih payah sendiri," kata Imran dalam pidato selepas memenangkan pemilihan di majelis rendah, sebagaimana dilansir AFP, Jumat (16/8).

Meski demikian, klaim Imran nampaknya belum bisa menghapus kecurigaan kalau dia dibantu oleh militer Pakistan hingga bisa terpilih menjadi perdana menteri. Dia dan partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), juga tidak meraih suara mayoritas dalam pemilihan umum, sehingga harus berkoalisi dengan sejumlah partai kecil dan kalangan independen untuk membentuk pemerintahan.

Kelompok oposisi, termasuk partai Liga Muslim Pakistan Nawaz (PML-N), memprotes keputusan majelis rendah memilih Imran sebagai perdana menteri. Mereka menuding pemungutan suara direkayasa oleh kelompok militer demi menjaga kepentingannya.

Ketua DPR Pakistas, Asad Qaiser, menyatakan Imran berhasil merap 176 suara dalam pemilihan itu. Pesaing satu-satunya, yakni Shahbaz Sharif dari PML-N meraup 96 suara.

Imran menjanjikan pemerataan kesejahteraan di Pakistan. Sebab, negara itu diliputi kemiskinan, krisis ekonomi, dan korupsi.

"Saya akan akuntabilitas pemerintahan yang ketat. Demi Allah S.W.T., orang-orang yang merampok negara ini akan mendapat ganjarannya," ujar Imran.

Imran juga harus berhadapan dengan sejumlah masalah lain. Yakni radikalisme, kekeringan, dan ledakan penduduk yang malah membuat tingkat kesejahteraan masyarakat menurun. Selain itu, dia juga mesti mencari solusi atas krisis ekonomi di negara itu, karena pemerintah nampaknya bakal meminjam dari Dana Moneter Dunia (IMF). Satu lagi, dia diharapkan bisa membuat keseimbangan antara kelompok sipil dan militer.

Meski terkenal flamboyan, Imran justru mendekat kepada kalangan religius bahkan kelompok radikal seperti Taliban saat berkampanye. (ayp)

Let's block ads! (Why?)