Dilansir dari situs berita resmi Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA), Senin (6/8), Kim Jong-un terpana menyaksikan tumpukan ikan lele beku. Dirinya berulang kali memuji para karyawan yang bekerja dengan luar biasa. "Kolam ikan ini terlihat seperti tumpukan emas," kata dia.
Kim juga menikmati pemandangan di depan peternakan, ia mengatakan bahwa dirinya sangat puas karena dinding luarnya sangat indah dan rapi.
"Dindingnya terlihat lebih bersih dan lebih bagus, menandakan bahwa seperti inilah peternakan yang sangat bagus dan sempurna," katanya.
Kim mengatakan bahwa partai sepenuhnya lega karena budi daya Ikan Lele Samchon diambil alih oleh militer. Kim meminta budi daya ikan lele tersebut harus berhasil memproduksi ikan lele. "Jika berhasil maka ini sepenuhnya menampilkan semangat prajurit," katanya.
Sejarah Peternakan Lele
Di Pyongyang, budi daya lele dikembangkan ayah Kim sekaligus mantan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il pada era 200-an. Kala itu, Kim Jong-il memutuskan untuk mengembangbiakkan ikan lele guna menyediakan sumber protein bagi seluruh warga Korea Utara yang diyakini menderita kekurangan gizi.
Ikan lele dianggap akan membantu memperbaiki situasi makanan di Korea Utara dimana Kim Jong Un berjanji untuk membangun pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Budi daya ikan lele itu pun berkembang meningkatkan kapasitas produksinya. Harapannya, ikank lele itu akan menjadi penyelamat bagi Korea Utara yang baru-baru ini menghadapi kemerosotan ekonomi akibat berkurangnya impor komoditas dari China karena sanksi AS terhadap Pyongyang.
![]() Kim Jong-un saat mengunjungi kolam lele Samchon |
Kolam ikan lele yang dirancang secara modern tersebut dapat menghasilkan sekitar 2500 ton ikan lele per tahun setelah peternakan itu direnovasi pada tahun 2014.
Peternakan itu memiliki lebih dari 100 kolam ikan di luar ruangan. Hal itu dikarenakan agar suhu air dapat dipertahankan pada tingkat yang stabil dengan bantuan energi matahari, sehingga usaha untuk memperbaiki produksi ikan lele bisa berhasil.
Dari Oktober hingga Mei tahun berikutnya, peternakan itu berhasil memproduksi 2.000 ton lele mentah, yang dikirim ke masyarakat di Pyongyang melalui pasar dan restoran.
Seekor ikan lele 900 gram cukup untuk tiga mangkuk sup, yang berarti peternakan dapat menghasilkan ikan lele untuk 6.000.000 mangkuk sup di kota yang penduduknya sekitar 2.500.000 jiwa.
Dilansir KCNA, Kim Jong Un sadar bahwa sulit untuk mendapatkan ikan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakatnya sendiri.
Kindai University di Osaka, Jepang telah mencoba untuk memelihara ikan lele dengan upaya memasarkannya sebagai pengganti belut karena ikan yang terancam punah merupakan makanan yang sangat terkenal di kalangan orang Jepang yang kaya akan vitamin.
Awalnya, peternakan lele di Jepang hanya mampu menghasilkan 200 ton lele kemudian bertambah menjadi 800 ton pada tahun 2009. Setelah melakukan renovasi, 1.880 ton berhasil diproduksi pada tahun 2015. Belajar dari contoh-contoh yang baik di Pyongyang, banyak peternakan lele telah dibangun di berbagai Negara.
Usaha Korea Utara Memperbaiki Pertumbuhan Ekonomi
Korea Utara menghadapi tantangan baru. Anak-anak muda di negara itu mengatakan mereka lebih suka makan daging daripada ikan seperti di negara-negara Barat.
Kim Jong Un mulai menerapkan langkah-langkah untuk meningkatkan ketersediaan daging dengan mempromosikan industri peternakan.
![]() |
Partai Buruh Korea Utara mengatakan bahwa mereka akan memaksimalkan segala upaya untuk membangun ekonomi kuat yang dapat meningkatkan standar hidup rakyat melalui mobilisasi semua sumber daya manusia dan material negara, pada April lalu.
Dalam pidato pertamanya sebagai pemimpin Korea Utara pada bulan April 2012, Kim berjanji untuk memastikan bahwa "rakyat tidak perlu mengencangkan ikat pinggang mereka lagi" dengan maksud menunjukkan niatnya untuk mengatasi kemiskinan melalui penyediaan makanan yang memadai.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Bank Of Korea, ekonomi Korea Utara menyusut 3,5 persen karena China telah menjatuhkan sanksi kepada Pyongyang karena mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistik, pada 2007 lalu.
Tingkat pertumbuhan ekonomi paling kecil sejak 1997, ketika Bank Sentral Korea Selatan memperkirakan bahwa ekonomi Korea Utara berkontraksi 6,7 persen karena kelaparan.
Korea Utara disebut berhasil mencapai 3,9 persen ekspansi pada tahun 2016.
Pada 2018 lalu, total perdagangan China dengan Korea Utara turun 59,2 persen dari tahun sebelumnya, Beijing dianggap sebagai jalur utama bagi perekonomian di Pyongyang
Mark Lowcock, Wakil Sekretaris Jendral Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat PBB, mengatakan awal bulan ini sebagian besar warga Korea Utara masih membutuhkan bantuan, sementara sekitar 20 persen anak-anak di negara itu mengalami pertumbuhan yang terhambat karena kekurangan gizi.
"Angka itu pada 2011 sekitar 28 persen, jadi itu perbaikan. Dari 28 persen menjadi 20 persen adalah peningkatan, tetapi 20 persen masih merupakan angka yang tinggi," katanya.
(cin/nat)
Baca Kelanjutan Kunjungi Kolam Ikan Lele, Kim Jong-un Sebut 'Tumpukan Emas' : https://ift.tt/2MnjYBPBagikan Berita Ini
0 Response to "Kunjungi Kolam Ikan Lele, Kim Jong-un Sebut 'Tumpukan Emas'"
Post a Comment