Habbash menyayangkan bahwa banyak pihak yang selama ini menghubungkan konflik Israel-Palestina dengan agama. Padahal, menurutnya, penindasan yang selama ini diterima bangsa Palestina adalah semata-mata perbuatan "terorisme" yang dilakukan pemerintah Israel.
"Kami tidak memusuhi Yahudi. Kami bukan musuh Yahudi. Tapi kami kami memusuhi para pemangku jabatan dan orang-orang yang ingin menghancurkan Palestina," ucap Habbash dalam jumpa pers di Kedutaan Palestina di Jakarta, Rabu (15/8).
"Kami sangat membenci segala bentuk terorisme, salah satunya yang dilakukan Israel dengan mencuri tanah-tanah Palestina dan menghancurkan rumah-rumah warga kami," katanya menambahkan.
Penasihat Presiden Abbas untuk Urusan Hubungan Keagamaan dan Hubungan antara negara Islam itu mengatakan tak sedikit warga negaranya yang beragama Yahudi namun tetap hidup rukun dengan umat Muslim di sana.
Bahkan, paparnya, umat Yahudi di negaranya itu ikut mengutuk penjajahan yang selama ini dilakukan oleh negara pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terhadap Palestina.
"Israel terus memperluas pendudukan ilegalnya di tanah kami. Saat ini sudah ada 600 ribu warga Israel yang menguasai dan membangun rumah di atas tanah Palestina. Pemerintah Israel terus mengabaikan hukum internasional dengan terus menindas bahkan membombardir wilayah kami," ujar Habbash.
Dalam kesempatan itu, Habbash kembali menegaskan bahwa Palestina mengutuk keras keputusan Amerika Serikat yang berkukuh membuka kedutaannya untuk Israel di Yerusalem, kota yang selama ini menjadi pertikaian Israel-Palestina.
Menurutnya, AS-yang seharusnya menjadi mediator dan negara yang membantu mempermudah perdamaian di Timur Tengah-malah mempersulit Palestina untuk mendapatkan hak kemerdekaan.
"Namun, pemerintah tetap berupaya sekutat tenaga memperjuangkan hak warga Palestina untuk menciptakan sebuah negara merdeka di tanah sendiri. Saya sangat yakin dan optimistik bahwa dalam waktu dekat Palestina akan merdeka dibantu oleh seluruh negara di dunia yang selama ini terus mendukung kami, termasuk Indonesia," ujar Habbash.
Di Jakarta, Habbash menjadi salah satu pembicara dalam 7th World Peace Forum yang bertajuk Jalan Tengah untuk Peradaban Dunia pada 14-16 Agustus.
Dalam forum itu, Habbash juga menyerukan seluruh tokoh agama, akademisi, hingga praktisi pemerintahan dari seluruh dunia untuk bersatu melawan segala bentuk terorisme dan penjajahan, termasuk pendudukan yang selama ini dilakukan oleh Israel terhadap negaranya. (nat)
Baca Kelanjutan Penasihat Mahmoud Abbas: Kami Tidak Memusuhi Yahudi : https://ift.tt/2vFdmsfBagikan Berita Ini
0 Response to "Penasihat Mahmoud Abbas: Kami Tidak Memusuhi Yahudi"
Post a Comment