Tak hanya FBI, Federal Aviation Administration (FAA), dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional juga melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
"Kami akan lebih teliti meluangkan waktu yang diperlukan untuk menjelajahi daerah, menyelidiki latar belakang orang yang dipercaya bertanggung jawab, dan meninjau setiap aspek dari insiden ini dengan semua mitra publik dan swasta yang tepat," kata perwakilan FBI seperti dikutip Reuters, Minggu (12/8).
Pada Jumat malam (10/8) waktu setempat, seorang agen layanan darat Alaska Air Horizon, AS, tiba-tiba masuk dan menerbangkan pesawat turboprop Bombardier Q400 yang semula berada di area perawatan pesawat di Bandara Internasional Seattle-Tacoma.
Dia menerbangkan pesawat selama sekitar satu jam secara tak stabil hingga akhirnya jatuh di Pulau Ketron, Puget Sound, sekitar 25 mil (sekitar 40 km) ke barat daya.
Dalam konferensi pers, pejabat bandara dan perwakilan maskapai mengatakan karyawan tersebut telah bekerja untuk Horizon Air selama 3,5 tahun dan memiliki izin untuk menarik pesawat ke ruang perawatan.
Berdasarkan keterangan Departemen Sheriff Pierce County, Pria 29 tahun yang belum disebutkan namanya itu kemungkinan berupaya bunuh diri dan bertindak atas keinginan sendiri.
"Melakukan aksi di udara atau kurangnya keterampilan terbang menyebabkan kecelakaan di Pulau," kata Departemen Sheriff.
Dalam sebagian rekaman percakapannya dengan pengendali lalu lintas udara yang dipublikasikan secara online oleh broadcastify.com, pria itu mengatakan dia menyesal telah mengecewakan orang-orang yang peduli padanya dan menggambarkan dirinya sebagai 'orang yang hancur'.
"Kurasa ada beberapa sekrup yang longgar. Tidak pernah benar-benar tahu sampai saat ini," ujarnya dalam rekaman itu, tanpa menjelaskan kalimat tersebut secara harfiah. (lav) Baca Kelanjutan Pencuri Pesawat Alaska Airlines Diduga Ingin Bunuh Diri : https://ift.tt/2Mju7mo
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pencuri Pesawat Alaska Airlines Diduga Ingin Bunuh Diri"
Post a Comment