
"Jika saya adalah Anwar Ibrahim, saya akan malu. Anda menggunakan uang rakyat untuk agenda pribadi Anda selanjutnya. Apakah itu tindakan bermartabat? Itu tidak benar," ujar Saiful, Selasa (2/10).
Tudingan ini dilontarkan di tengah kritikan sejumlah pihak atas keputusan pemerintah untuk menggelar pemilu sela untuk wilayah Port Dickson, Malaysia, pada 12 Oktober mendatang.
"Ini masalah langkah yang diambil (Anwar) untuk menggunakan pemilu ini untuk agenda politik. Menggunakan uang rakyat, total 3,6 juta ringgit disiapkan untuk pemilu ini, sebagaimana data dari Komisi Pemilu Malaysia," kata Saiful.
Meski mengkritik gelaran pemilu ini, Saiful ikut serta menjadi salah satu kandidat anggota parlemen Port Dickson melawan mantan bosnya.
Kasus ini disebut-sebut bermotif politik karena Anwar sedang kerap berselisih paham dengan Perdana Menteri Malaysia saat itu, Mahathir Mohamad.
Anwar dibebaskan dari tuntutan pada 2012 lalu berdasarkan keputusan hakim yang menyatakan bahwa bukti DNA pada kasus itu tidak murni.
Namun kemudian, pengadilan banding membatalkan pembebasan mantan Wakil Perdana Menteri tersebut dua tahun kemudian, saat Anwar tengah mempersiapkan diri untuk ikut dalam pemilihan legislatif di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Najib Razak.
Dalam kampanyenya, Mahathir berjanji akan memberikan takhtanya kepada Anwar jika terpilih kelak.
Setelah menang dalam pemilu bersejarah pada pertengahan tahun ini, Mahathir pun meminta pengampunan raja bagi Anwar, salah satu langkah untuk membuka jalan sang pemimpin PKR itu kembali ke kancah politik.
Untuk dapat menjadi PM Malaysia, Anwar harus lebih dulu memegang satu kursi parlemen. Pencalonan dirinya kali ini pun disebut sebagai upaya untuk melengangkan jalannya menuju kursi PM Malaysia. (has)
Baca Kelanjutan Anwar Ibrahim Dituduh Pakai Uang Negara untuk Agenda Politik : https://ift.tt/2DTKOScBagikan Berita Ini
0 Response to "Anwar Ibrahim Dituduh Pakai Uang Negara untuk Agenda Politik"
Post a Comment