"Mengapa kita perlu mengambil beberapa langkah untuk menuju kemunduran hubungan kita jika kita tidak mengerti apa yang terjadi? Namun, jika seseorang memahami dan percaya bahwa pembunuhan itu terjadi, maka saya berharap ada buktinya," katanya.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pun mengatakan bahwa Rusia mengakui pernyataan resmi pemerintah Saudi yang mengatakan bahwa kerajaan tidak ikut campur dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Jelas orang seperti Putin tidak akan memedulikan pembunuhan seorang wartawan, terutama setelah apa yang baru saja di Inggris (peracunan Skripal)," kata Mark N Katz, profesor bidang pemerintahan di Universitas George Mason.
Sejak 1992, Rusia tercatat terlibat dalam pembunuhan 13 jurnalis. Salah satu korban paling terkenal adalah Anna Politkovskaya, wartawan yang dikenal dengan liputan dan kritiknya terkait konflik Chencnya.
"Pihak berwenang Rusia memiliki catatan yang tidak kalah brutal dari apa yang kita lihat dalam pembunuhan Khashoggi."
Lebih jauh, Mason menganggap kisruh Khashoggi ini dapat menjadi celah bagi Rusia untuk mengeratkan hubungan dengan Saudi ketika negara lain menjauhi Riyadh.
"Putin melihat hubungan Saudi dan negara Barat menurun, dan dia siap untuk mengambil keuntungan dari itu," ucap Mason.
"Rusia sepenuhnya sadar bahwa mereka tidak mungkin menggantikan AS dan negara Barat lain sebagai sekutu utama, tapi mereka senang mengambil bagian itu."
Sementara itu, negara Barat menjaga jarak dengan Riyadh yang dicurigai menjadi dalang di balik pembunuhan Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. (cin/has)
Baca Kelanjutan Putin Enggan Komentari Kasus Khashoggi : https://ift.tt/2O3O4dtBagikan Berita Ini
0 Response to "Putin Enggan Komentari Kasus Khashoggi"
Post a Comment