Juru bicara badan pengadaan persenjataan Korsel (Defense Acquisition Program Administration/DAPA), mengatakan proyek yang disepakati Jakarta dan Seoul pada 2014 lalu itu tetap berjalan sesuai rencana.
"Pada pertemuan tingkat tinggi Korsel-Indonesia pada September lalu, kedua presiden sepakat untuk terus mengembangkan proyek KF-X," ucap jubir tersebut seperti dikutip Reuters, Senin (22/10).
"Tentang biaya kontribusi, kami berencana menggelar negosiasi tambahan."
Proyek bersama itu diperkirakan menghabiskan total dana US$7,9 miliar atau setara Rp119,8 triliun. Di awal perjanjian, Indonesia sepakat membayar sekitar 20 persen dari total biaya proyek tersebut.
Namun, baru-baru ini Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan pemerintah tengah berencana merenegosiasi proyek demi mendapatkan keringanan pembiayaan, mengingat kondisi ekonomi nasional yang tengah tertekan karena nilai rupiah melemah.
"Dengan kondisi nasional maka presiden putuskan untuk bukan batalkan tapi renegosiasi, bagaimana posisi Indonesia bisa lebih ringan menyangkut masalah pembiayaan," kata Wiranto, Jumat (19/10).
Guna menindaklanjuti hal itu, pemerintah telah membuat tim khusus yang akan membahas proses renegosiasi dengan pihak Korea Selatan.
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai pembicaraan dengan Korea Selatan dari sisi pembiayaan, pembagian keuntungan, maupun ongkos produksi dalam kerja sama pesawat jet tersebut.
"Lalu alih teknologinya ke Indonesia bagaimana, keuntungan HAKI, hak kekayaan intelektual, pemasaran," ucap Wiranto.
Wiranto menyatakan bahwa renegosiasi antara Jakarta dan Seoul terkit proyek ini diharapkan rampung dalam kurun waktu satu tahun. (rds/has)
Baca Kelanjutan RI Belum Lunasi Rp3 T, Korsel Sebut Proyek Jet Tempur Jalan : https://ift.tt/2S8ioXBBagikan Berita Ini
0 Response to "RI Belum Lunasi Rp3 T, Korsel Sebut Proyek Jet Tempur Jalan"
Post a Comment