"Tidak ada yang akan menghentikan kami setelah semua yang kami lalui," kata Aaron Juarez bersama istri dan bayinya yang ikut serta dalam gelombang imigran dalam karavan tersebut.
Rata-rata para imigran melarikan diri karena kondisi di Honduras sudah tidak aman. Banyak kelompok yang menguasai wilayah mereka kerap kali melakukan kekerasan secara brutal.
Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez, pun mengakui bahwa masalah sosial menjadi faktor utama gelombang imigran membeludak.
Para imigran kemudian memanfaatkan aturan bebas visa ke Guatemala, di mana mereka kemudian akan melanjutkan perjalanan ke Meksiko sebelum menuju AS.
Sekitar seribu imigran termasuk perempuan dan anak-anak masih terdampar di jembatan perbatasan dan berharap dapat memasuki Meksiko secara legal melalui Guatemala.
Pihak berwenang Meksiko bersikeras bahwa mereka yang berada di jembatan tersebut harus mengajukan klaim permohonan suaka satu per satu untuk memasuki negara itu.
Ilustrasi imigran dari Honduras. (Reuters/Jorge Cabrera)
|
Presiden Guatemala, Jimmy Morales, mengatakan bahwa lebih dari 5.000 imigran telah memasuki wilayahnya, namun sekitar 2.000 orang sudah kembali ke rumah.
Seorang pejabat dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional Guatemala (CONRED) mengatakan kepada AFP, lebih dari 1.000 penduduk Honduras telah meninggalkan karavan dan dibawa pulang menggunakan armada bus yang diatur oleh pemerintah Guatemala.
Di sisi lain, Trump mengatakan bahwa upaya penuh sedang dilakukan untuk menghentikan para imigran ini menuju AS.
"Upaya penuh sedang dilakukan untuk menghentikan serangan imigran ilegal yang melintasi perbatasan," tulisnya di Twitter.
"Orang-orang harus mengajukan permohonan suaka di Meksiko terlebih dahulu, jika mereka gagal saat melakukan itu, AS akan menolaknya."
[Gambas:Twitter] (cin/has)
Baca Kelanjutan Ribuan Imigran Honduras Lanjutkan Pawai Terobos AS : https://ift.tt/2O1x7AIBagikan Berita Ini
0 Response to "Ribuan Imigran Honduras Lanjutkan Pawai Terobos AS"
Post a Comment