Selewengkan Dana Rp24 T, Najib Didakwa 6 Tuduhan

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak didakwa dengan enam tuduhan terkait penyelewengan dana pemerintah sebesar 6,6 miliar ringgit (sekitar Rp24 triliun), Kamis (25/10).

Tuduhan serupa juga dijatuhkan kepada Irwan Serigar Abdullah, mantan Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan Malaysia. Meski demikian, keduanya mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan tersebut. Ini adalah bagian penindakan korupsi teranyar di negara itu.

Jika terbukti bersalah, setiap tuduhan yang dilayangkan memiliki konsekuensi hukuman penjara hingga 20 tahun, hukuman finansial, dan hukuman cambuk. Tapi Najib dan Irwan akan dikecualikan terkait hukuman cambuk, karena mereka berusia di atas 50 tahun.

Jaksa penuntut mengatakan keduanya diduga melakukan pelanggaran kepercayaan dengan 220 juta ringgit (Rp802,2 miliar) dana pemerintah yang ditujukan untuk Bandara Internasional Kuala Lumpur Berhad dan 1,3 miliar ringgit (Rp4,7 triliun) yang dimaksudkan untuk program subsidi dan bantuan tunai.

Jaksa juga menyebut bahwa mereka juga melakukan pelanggaran dengan 5,12 miliar ringgit (Rp18,6 triliun) dari dana pemerintah lainnya.

Najib sudah menghadapi 32 tuduhan pencucian uang, korupsi, dan pelanggaran dakwaan kepercayaan atas transaksi terkait dengan dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Najib mengaku tidak bersalah dan persidangan berikutnya akan dimulai tahun depan.

Otoritas AS menuduh bahwa sebanyak US$4,5 miliar (Rp68 triliun) telah disedot dari dana itu dan sekitar US$700 juta (Rp10,6 triliun) dialihkan ke rekening bank pribadi Najib.

Skandal korupsi di 1MDB, yang didirikan oleh Najib pada tahun 2009, menyebabkan jatuhnya koalisi yang mendukung pemerintahannya itu dalam pemilihan umum Mei lalu.

Beberapa mantan pejabat tinggi telah juga telah dituduh melakukan korupsi, sejak koalisi yang dipimpin oleh Mahathir Mohamad memenangkan pemilu secara tak terduga.

Pekan lalu, mantan wakil perdana menteri Ahmad Zahid Hamidi dituduh dengan 45 pelanggaran termasuk pencucian uang dan menerima suap. Dia mengaku tidak bersalah. (eks/eks)

Let's block ads! (Why?)