
AFP melaporkan bahwa MbS tampil di hadapan publik selama 15 menit di hari pembukaan konferensi itu. Sesampainya di lokasi, ia menyapa para delegasi perwakilan sambil tersenyum dan meladeni permintaan selfie.
Media setempat mengabarkan bahwa MbS kemudian akan mengisi salah satu panel dalam konferensi yang disebut-sebut akan menghasilkan 12 kesepakatan bernilai lebih daru US$50 miliar di sektor minyak, gas, dan infrastruktur tersebut.
Menteri Energi Arab Saudi, Khalid Al-Falih, pun mengakui bahwa saat ini merupakan masa yang sulit untuk negaranya.
"Kami sedang mengalami krisis," katanya dalam sambutannya.
Ia lantas memuji CEO Energi Total asal Perancis, Patrick Pouyanne, karena masih menghadiri konferensi di masa-masa yang sulit ini.
"Kami melihat apa artinya kemitraan ketika Anda mengalami masa-masa sulit," kata Pouyanne.
Beberapa nama investor internasional juga menolak datang ke Riyadh sebagai protes nyata terkait kematian Khashoggi.
CEO Siemens, Joe Kaeser serta pimpinan perusahaan JP Morgan, Ford, Uber, CNN, dan Financial Times juga membatalkan rencana untuk hadir.
Para menteri Inggris, Perancis, dan AS juga menjauh dari Arab Saudi.
Konferensi tahun ini pun dinilai sangat kontras dengan acara pada 2017 lalu, di mana MbS dianggap visioner oleh para pembicara.
Meski demikian, banyak perusahaan Barat yang menganggap pertaruhan bisnis dengan Saudi sangat besar akhirnya memutuskan untuk mengirim staf eksekutif lebih rendah.
"Barat masih tertarik pada peluang bisnis yang ditawarkan Saudi," kata Tony Chan, presiden King Abdullah University of Science and Technology yang hadir dalam forum itu.
"Penarikan dari begitu banyak CEO Amerika dari konferensi itu tentu memberi peluang bagi perusahaan-perusahaan Asia dan Rusia untuk membuat kejutan," kata Ellen Wald, penulis buku "Saudi Inc." kepada AFP. (cin/has)
Baca Kelanjutan Selfie Putra Mahkota Saudi di Tengah Kisruh Khashoggi : https://ift.tt/2Phgu8FBagikan Berita Ini
0 Response to "Selfie Putra Mahkota Saudi di Tengah Kisruh Khashoggi"
Post a Comment