
"Kami khawatir ada gempa yang dapat terjadi di tengah laut, menyebabkan tsunami yang dapat menghantam wilayah utara Sabah atau kota-kota di pesisir timur," ujar seorang pejabat Departemen Meteoroligi Malaysia kepada The Star.
Pejabat anonim kemudian menjabarkan bahwa selama dua pekan belakangan, sudah ada setidaknya 24 gempa di Sulawesi dan Mindanao, Filipina, dengan kekuatan antara 4,4 dan 6,0 skala Richter.
Malaysia pun langsung menjalin koordinasi langsung dengan badan-badan terkait di Indonesia dan Filipina untuk memonitor pergerakan lempeng di sekitar kawasan.
"Jika kami mendeteksi aktivitas tsunami, kami akan langsung merilis peringatan publik untuk mengingatkan penduduk akan kemungkinan bahaya dan mengaktifkan protokol darurat lainnya," kata sumber itu.
Pada Juni 2015, Ranau diguncang gempa berkekuatan 6 SR, menyebabkan 18 orang tewas karena runtuhan bebatuan Gunung Kinabalu.
Gempa 7,4 SR yang mengguncang Donggala pada 28 September itu sendiri menyebabkan tsunami di wilayah Palu, merenggut setidaknya 2.000 nyawa. (has)
Baca Kelanjutan Usai Gempa Sulteng, Malaysia Waspada Tsunami di Sabah : https://ift.tt/2CjrcV4Bagikan Berita Ini
0 Response to "Usai Gempa Sulteng, Malaysia Waspada Tsunami di Sabah"
Post a Comment