
Imbauan ini tercantum dalam pernyataan bersama Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kirstjen Nielsen; Jaksa Agung, Jeff Sessions; Direktur Intelijen Nasional, Dan Coast; dan Direktur FBI, Christopher Wray.
"Namun, warga Amerika harus menyadari bahwa banyak aktor asing, terutama Rusia, terus mencoba memengaruhi persepsi publik dan pemilih melalui tindakan yang dapat membuat perselisihan," demikian bunyi pernyataan bersama yang dikutip AFP, Senin (5/11).
Pengumuman itu muncul beberapa hari setelah Oxford Internet Institute merilis riset yang menunjukkan bahwa informasi palsu di media sosial pada pemilu sela ini meningkat jauh lebih tinggi ketimbang pemilu presiden 2016.
Para petinggi intelijen dan aparat keamanan ini kemudian menyebut bahwa publik dapat mengurangi upaya ini dengan tetap berpaku pada informasi resmi, melaporkan aktivitas mencurigakan, dan tak mudah percaya isu.
Sementara itu, pada Sabtu (3/11), perusahaan jejaring sosial Twitter menghapus serangkaian akun yang berusaha untuk menyebarkan informasi palsu. (cin/has)
Baca Kelanjutan Jelang Pemilu Sela, AS Waspada Berita Palsu Rusia : https://ift.tt/2Qm2h7DBagikan Berita Ini
0 Response to "Jelang Pemilu Sela, AS Waspada Berita Palsu Rusia"
Post a Comment