
Sebagaimana dilansir The Guardian, Selasa (6/11), Handzyuk mengalami tingkat luka bakar hingga 30 persen di sekujur tubuhnya karena disiram satu liter cairan asam sulfat oleh orang tak dikenal saat keluar rumah. Dia sempat menjalani sebelas kali pembedahan, tetapi akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Minggu pekan lalu.
Meski mengalami cedera cukup parah dan dirawat intensif, Handzyuk tetap menyatakan perang terhadap perilaku korupsi di Kota Kherson, dekat pelabuhan Laut Hitam. Pada akhir September lalu dia sempat memberikan wawancara khusus dengan stasiun televisi setempat. Dia merasa serangan air keras itu adalah percobaan pembunuhan.
"Banyak serangan dalam waktu singkat, dan pelakunya tidak dihukum serta polisi seperti mengabaikannya. Saya pikir kita harus demo di kantor presiden supaya didengar," ujar Handzyuk.
Handzyuk adalah seorang pegiat dan anggota Dewan Kota Kherson. Dari hasil penyelidikannya dia mengungkap kalau kepala kepolisian setempat, Artem Antoschuk meminta jatah 3 persen dari seluruh pengusaha setempat dan kontrak-kontrak proyek pemerintah.
Di hari Handzyuk diserang, seorang pegiat anti-korupsi lainnya, Vitaly Oleshko ditembak mati di punggung oleh orang tak dikenal. Veteran perang tenggara Ukraina itu juga mengeluhkan perilaku koruptif pemerintah daerahnya di Berdyansk.
Sejumlah serangan terhadap para pegiat dan lembaga non pemerintah menjadi perhatian serius di Ukraina. Sebab politikus korup dan pengusaha hitam sengaja kongkalikong untuk menerabas aturan.
Kematian Handzyuk memicu unjuk rasa di Ibu Kota Kiev. Presiden Ukraina Petro Poroshenko sudah memerintahkan pelakunya ditangkap.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pegiat Anti Korupsi Ukraina Meninggal Usai Disiram Air Keras"
Post a Comment