
Sejak Agustus lalu, sebanyak sembilan aktivis mahasiswa ditahan secara paksa di berbagai kota akibat melakukan kampanye untuk hak dan perlindungan buruh.
"Seluruh aktivis di Universitas Peking seperti berada di bawah teror. Petugas keamanan akan datang jika Anda ketahuan membagikan selebaran ataupun anda hanya sedang berada di tempat itu," kata seorang mahasiswa seperti dilansir CNN, Rabu (14/11).
Pada Jumat (9/11) pekan lalu, seorang aktivis lulusan Universitas Beijing, Zhang Shengye diserang dan diseret ke dalam mobil oleh beberapa orang tak dikenal.
"Saya bertanya siapakah dirinya, seorang laki-laki menjawab dengan keras 'berhenti berteriak atau aku akan memukulmu lagi'," tulisnya.
Sebelumnya, seorang aktivis Universitas Peking, Yue Xin menerbitkan sebuah surat terbuka yang meminta seluruh mahasiswa di China berkumpul dalam mendukung hak para buruh dan menandatangi petisi. Namun, ketika perhatian publik mulai meningkat, pemerintah langsung mengerahkan aparat keamanan untuk menghentikan kampanye aktivis mahasiwa.
Yue pun menghilang bersama dengan Shen Mengyu, aktivis lulusan Universitas Sun Yat-sen. Hingga saat ini, belum ada pemberitahuan resmi dari kepolisian dan keberadaannya keduanya tidak diketahui.
Sebulan kemudian, kelompok itu melakukan aksi unjuk rasa untuk memperjuangkan hak dan perlindungan buruh. Belasan pekerja ditahan dan dipukuli oleh petugas kepolisian.
Dianggap Ancaman
Pemerintah China nampaknya melihat aksi protes dari kelompok aktivis mahasiswa berideologi Marxisme dalam beberapa tahun terakhir dianggap masalah. Presiden China, Xi Jinping juga bersikap menindak keras berbagai bentuk kritik terkait kebijakannya mengenai hak dan perlindungan buruh.
Para pegiat menyebut pemerintah China sengaja membungkam suara mereka dengan keras. Menurut pakar tenaga kerja internasional dan komparatif di Universitas Cornell, Eli Friedman melihat ada kejanggalan dalam hal ini. Sebab meski pemerintah China mendukung mahasiswa mempelajari Marxisme, tetapi mereka tetap tidak terima jika dikritik soal kebijakan.
"Gelombang penindasan yang kami hadapi ini adalah strategi untuk menutup ruang bagi kebebasan akademik," kata dia kepada CNN.
Meskipun ada penculikan dan serangan, beberapa aktivis tidak menyerah untuk menemukan ide untuk terus berkampanye.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sejumlah Aktivis Muda China Hilang Diduga Diculik Pemerintah"
Post a Comment