Pernyataan itu diutarakan Morrison setelah menemui Presiden Joko Widodo di sela-sela rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-33 di Suntec Convention Centre, Singapura, Rabu (14/11).
"Dalam pertemuan, terkait posisi Australia yang saya angkat beberapa waktu lalu dalam kaitannya dengan Israel, saya berdiskusi bahwa kami (Australia) tengah melihat peluang untuk melakukannya (relokasi kedutaan)," kata Morrison kepada wartawan seperti dikutip The Guardian.
"Saya berniat melakukan itu (relokasi kedutaan) dalam waktu dekat dan saya melakukannya berdasarkan prinsip-prinsip utama dalam menyelesaikan masalah itu," katanya menambahkan.
"Perspektif apa pun yang Anda miliki terkait masalah ini, pasti ada frustasi yang meluas tentang bagaiama mencapai kemajuan dalam masalah ini. Dan kita semua sama-sama ingin melihat kemajuan itu," tutur Morrison.
Selain membahas rencana pemindahan kedutaan Australia ke Yerusalem, dalam pertemuan tersebut, Morrison mengatakan dia dan Jokowi juga fokus membahas penyelesaian perjanjian perdagangan bebas senilai US$11,4 miliar (Rp17,3 triliun) antara Australia-Indonesia.
Perjanjian yang tertuang dalam Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) itu telah digodok selama lebih dari 1 dekade. Semula, kedua negara menargetkan IA-CEPA bisa diteken akhir tahun ini.
Ada kemungkinan target itu meleset. Sejumlah pihak menuturkan hal itu disebabkan karena merenggangnya relasi Indonesia-Australia terkait kisruh relokasi kedutaan ini.
Kendati demikian, Morrison memastikan masalah relokasi kedutaan tidak mempengaruhi kesepakatan IA-CEPA.
![]() |
"Kami telah lama memiliki kemitraan komperhensif dengan Indonesia dan itu akan terus berjalan di masa depan. Poin kedua adalah, terkait masalah perjanjian perdagangan, tidak berkaitan dengan posisi politik luar negeri Australia," kata Morrison.
Harapan Kosong Indonesia
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo belum bersikap soal keputusan Morrison soal pemindahan kedubes ke Yerusalem. Dia bahkan masih masih berharap Australia mau membantu perdamaian antara Israel dan Palestina, padahal niat Negeri Kanguru bisa semakin memperuncing konflik.
"Presiden Republik Indonesia kembali menyampaikan posisi Indonesia dan mengharapkan Australia dapat membantu mewujudkan perdamaian Palestina dan Israel berdasarkan two-state solution," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Jokowi di Singapura.
Malah Australia mengungkit bakal mengevaluasi kembali apakah masih relevan mereka menyumbang ratusan juta dolar kepada Indonesia melalui program AusAid. Sebab bantuan dana itu banyak diserap oleh organisasi dan lembaga pendidikan Indonesia. (rds/ayp)
Baca Kelanjutan Temui Jokowi, PM Australia Ngotot Geser Kedutaan ke Yerusalem : https://ift.tt/2DDICNRBagikan Berita Ini
0 Response to "Temui Jokowi, PM Australia Ngotot Geser Kedutaan ke Yerusalem"
Post a Comment