
"Kekerasan dan persekusi militer dan sikap main hakim sendiri yang menyebabkan 700 ribu Rohingya kabur ke Bangladesh tak bisa dibiarkan," ujar Pence kepada Suu Kyi di hadapan media sebelum keduanya menggelar pertemuan bilateral di sela KTT Asean di Singapura, Rabu (14/11).
"Saya ingin mendengar perkembangan yang Anda capai terkait penangkapan pihak yang bertanggung jawab atas kekerasan yang memicu ratusan ribu orang kabur dan menciptakan penderitaan, termasuk bagi mereka yang kehilangan nyawanya."
Saat ini, Bangladesh dan Myanmar memang sudah terikat kesepakatan untuk repatriasi pengungsi Rohingya. Namun, banyak Rohingya enggan kembali karena kondisi di Myanmar belum aman.
AS menuding militer melakukan pembersihan etnis terhadap Rohingya, kaum Muslim yang menjadi minoritas di tengah mayoritas Buddha di Myanmar.
Menanggapi segala kecaman ini, Suu Kyi berkata kepada Pence, "Tentu orang memiliki sudut pandang berbeda, tapi intinya adalah Anda harus bertukar pandangan dan mencoba mengerti satu sama lain."
"Dengan demikian, kami dapat mengatakan bahwa kami lebih memahami negara kami sendiri ketimbang negara lain dan saya yakin Anda pun demikian, bahwa Anda lebih memahami negara Anda sendiri daripada orang lain."
Pence lantas mengalihakan topik ke masalah penahanan jurnalis secara sewenang-wenang di Myanmar, seperti dua wartawan Reuters peliput kekerasan terhadap Rohingya, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, yang ditahan pada Desember lalu.
"Di Amerika, kami meyakini institusi dan idealisme demokrasi kami, termasuk kebebasan pers yang independen," katanya. (has)
Baca Kelanjutan Wapres AS Cecar Suu Kyi soal Rohingya : https://ift.tt/2K33jTDBagikan Berita Ini
0 Response to "Wapres AS Cecar Suu Kyi soal Rohingya"
Post a Comment