
Kelompok pemerhati hak asasi manusia Burma Human Rights Network (BHRN) menyatakan para pemrotes yang mengenakan topeng itu menuntut otoritas membatalkan acara tersebut.
"Kami mengecam kegagalan pihak berwenang mencegah upaya para anggota 'Pembela Agama Buddha' mengganggu peringatan Hari kelahiran Nabi Muhammad," kata Direktur Eksekutif BHRN, Kyaw Win, melalui pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (26/11).
Pada Rabu sore, para pemrotes berkumpul di Bahan Myo Oo Sasana Monastery, lokasi markas Asosiasi Biksu Buddha Patriotik.
"Dari situ, para pemrotes pergi ke Shan Kone Road di Sanchuang sekitar pukul 16.00 waktu lokal," kata Kyaw Win.
"Ujaran kebencian itu tampaknya dimaksudkan untuk memicu konflik beragama atau bahkan kekerasan," katanya.
"Ini adalah tahun ketiga pemerintahan Partai NLD (partai pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi) berkuasa dan tahun ketiga pula mereka gagal mencegah pengunjuk rasa mengganggu upacara hari besar umat Islam."
Kyaw menganggap "pemerintah Myanmar tidak berusaha melindungi hak-hak umat Muslim untuk bebas beribadah" di negara mayoritas Buddha tersebut. (rds/has)
Baca Kelanjutan Warga Myanmar Boikot Perayaan Maulid Nabi Muhammad : https://ift.tt/2ScijRZBagikan Berita Ini
0 Response to "Warga Myanmar Boikot Perayaan Maulid Nabi Muhammad"
Post a Comment