
"Ketika kami merujuk ke Semenanjung Korea, ini (denuklirisasi) berarti mencakup wilayah DPRK ditambah wilayah Korea Selatan, di mana senjata nuklir AS dan bentuk lain dari pasukan agresi dikerahkan," demikian pernyataan pemerintah melalui kantor berita milik Korut, KCNA, Kamis (20/12).
"Denuklirisasi Semenanjung Korea adalah penghapusan semua faktor ancaman nuklir, tidak hanya di Korut dan Korsel, tapi di semua daerah tetangga."
Korut melakukan lebih banyak upaya terkait denuklirisasi.
AS mengerahkan senjata nuklir di Korsel pada 1958-1991. Setelah menarik senjata tersebut, AS memperluas perlindungan atas Jepang dan Korsel menggunakan pesawat tempur dan kapal selam yang dikerahkan di lokasi lain.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Robet Palladino, enggan berkomentar ketika ditanya tentang apakah janji denuklirisasi Semenanjung Korea hanya mencakup Korut atau wilayah yang lebih luas.
Komitmen Korut untuk melucuti senjata nuklirnya pertama kali diungkapkan ketika pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump, di Singapura pada Juni lalu.
Kendati demikian, keduanya memiliki interpretasi berbeda mengenai definisi dan cara mencapai denuklirisasi tersebut, memicu negosiasi penuh perdebatan.
Trump pun dikabarkan akan kembali melakukan pertemuan dengan Kim untuk mendiskusikan definisi denuklirisasi yang disetujui kedua pihak. (fey/has)
Baca Kelanjutan Korut Ancam Batal Denuklirisasi Jika AS Tak Tarik Nuklir : https://ift.tt/2Lqfo6hBagikan Berita Ini
0 Response to "Korut Ancam Batal Denuklirisasi Jika AS Tak Tarik Nuklir"
Post a Comment