
Badan intelijen Rusia, FSB, menyatakan Whelan ditangkap pada Jumat (28/12) ketika "tengah melakukan aktivitas mata-mata."
FSB melaporkan bahwa Whelan ditahan atas dugaan tindakan kriminal di bawah Pasal 276 Undang-Undang Pidana Rusia.
Di Washington, Kementerian Luar Negeri AS mengaku telah mendapat notifikasi formal terkait penangkapan salah satu warganya itu.
"Berdasarkan Konvensi Wina, kewajiban Rusia menyediakan akses konsuler dalam kasus ini. Kami telah meminta akses tersebut dan berharap pihak berwenang Rusia bisa memenuhinya," ucap seorang juru bicara Kemlu AS seperti dikutip AFP pada Rabu (2/1).
"Kami telah membaca berita penahanan anak dan saudara kami, Paul Whelan, di Moskow. Paul adalah mantan personel marinir AS dan tengah mengunjungi Moskow untuk menghadiri acara pernikahan," ucap David melalui Twitter pada Selasa (1/1).
David menuturkan keluarga putus kontak dengan Paul sejak Jumat pekan lalu dan telah berkomunikasi dengan pejabat Kemlu AS tak lama setelah mendengar penangkapan tersebut.
"Kami sangat khawatir dengan keamanan dia. Dia tidak bersalah dan itu tidak diragukan lagi," papar David.
David mengatakan Paul tidak mungkin mengambil risiko semacam itu karena memiliki latar belakang hukum dan merupakan seorang mantan marinir.
"Dia sangat menyadari aturan hukum dan risiko bepergian di negara-negara yang mungkin berisiko bagi para turis AS. Dia tidak mungkin mengambil risiko semacam itu dalam perjalanannya ke Moskow, apalagi untuk melanggar hukum termasuk tindakan spionase," ucapnya.
Pria kelahiran Kanada itu kini bekerja sebagai direktur keamanan global salah satu perusahaan pemasok alat otomotif, BorgWarner.
BorgWarner menyatakan Paul "bertanggung jawab untuk mengawasi keamanan salah satu perusahaan kami di Auburn Hills, Michigan, dan beberapa fasilitas perusahaan lainnya di seluruh dunia."
"Kami telah berkomunikasi dengan otoritas AS untuk membantu karyawan kami dan pemerintah terkait kasus ini."
Dalam jumpa pers akhir tahunnya beberapa waktu lalu, Putin menganggap Barat ingin menahan Rusia yang pelan-pelan mulai bangkit kembali.
"Hanya ada satu tujuan, yakni untuk menahan perkembangan Rusia yang berpotensi menjadi pesaing. Ini terkait dengan pertumbuhan kekuatan Rusia," kata Putin. (rds/has)
Baca Kelanjutan Diduga Mata-Mata, Eks Marinir AS Ditahan di Rusia : http://bit.ly/2CKJcaXBagikan Berita Ini
0 Response to "Diduga Mata-Mata, Eks Marinir AS Ditahan di Rusia"
Post a Comment