
"Hari ini, 25 negara, yang bersatu dalam Konferensi yang diselenggarakan oleh OAS mengenai Bantuan Kemanusiaan dalam Mendukung Venezuela, menjanjikan US$100 juta dalam bantuan kemanusiaan," kata Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, seperti dikutip AFP, Kamis (14/2).
Menurut David Smolanksy, koordinator kelompok kerja OAS terkait imigrasi dan pengungsi dari Venezuela, uang itu akan langsung masuk ke pusat-pusat pengumpulan bantuan yang didirikan di perbatasan antara Kolombia dan Brasil, juga di Pulau Curazao, Karibia.
Vecchio datang ke konferensi OAS sebagai perwakilan Juan Guaido, pemimpin oposisi Venezuela yang mendeklarasikan diri sebagai presiden interim di tengah demonstrasi besar-besaran menolak pemerintahan Presiden Nicolas Maduro bulan lalu.
Guaido mendapatkan dukungan dari 50 negara, termasuk AS. Suara anggota OAS sendiri terpecah. Dewan OAS menyetujui resolusi mengecam Maduro, tapi hanya 16 dari 34 anggotanya yang menandatangani deklarasi mengakui Guaido sebagai presiden sementara.
Maduro dan Guaido juga berbeda pandangan mengenai bantuan internasional ke negara sedang mengalami krisis ekonomi terbesar dalam sejarah modernnya tersebut, dengan hiperinflasi diperkirakan mencapai 10 juta persen.
Guaido mengatakan bahwa bantuan harus segera masuk karena ada ratusan juga orang yang terancam meninggal jika tak segera menerima pasokan kebutuhan sehari-hari.
Namun, Maduro memblokade jalur perbatasan, di mana bantuan AS menanti di Kolombia. Menurutnya, bantuan tersebut hanya "pertunjukan politik." (syf/has)
Baca Kelanjutan AS Sebut 25 Negara Siap Beri Bantuan Rp1,4 T untuk Venezuela : http://bit.ly/2TNxVg0Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS Sebut 25 Negara Siap Beri Bantuan Rp1,4 T untuk Venezuela"
Post a Comment