
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Robert Palladino, mengatakan bahwa salah satu alasan mendasar pemilihan lokasi tersebut adalah karena sejarah AS-Vietnam dapat "merefleksikan kemungkinan perdamaian dan kesejahteraan."
"Kami melalui konflik dan divisi menuju kerja sama berkembang yang kami nikmati saat ini," ujar Palladino sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (7/2).
Selama Perang Vietnam, lebih dari 58 ribu warga AS tewas dalam operasi invasi dan sekitar tiga juta nyawa orang Vietnam melayang sebelum konflik tersebut berakhir pada 1975.
Sejak perang berakhir, AS dan Vietnam terus mempererat hubungan. Melalui pemilihan lokasi ini, AS juga dianggap ingin unjuk gigi di depan China di tengah perang dagang di antara kedua negara.
Vietnam juga dianggap sebagai salah satu negara Asia Tenggara yang cerdik berdiplomasi dan memiliki relasi baik dengan Korut.
Bagi Vietnam sendiri, menjadi tuan rumah pertemuan Kim dan Trump dapat membawa keuntungan. Vietnam sangat ingin menunjukkan kedudukan dipolmatiknya di kancah global setelah menggelar KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada 2017 dan pertemuan Forum Ekonomi Dunia regional tahun lalu.
Menurut analis kebijakan di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew, Vu Minh Khuong, menjadi tuan rumah pertemuan bergengsi semacam ini dapat meningkatkan "status Vietnam di komunitas internasional, yang membantu negara itu menarik pariwisata dan investasi asing." (has)
Baca Kelanjutan AS Ungkap Alasan Vietnam Jadi Lokasi Pertemuan Trump-Kim : http://bit.ly/2DYZcXxBagikan Berita Ini
0 Response to "AS Ungkap Alasan Vietnam Jadi Lokasi Pertemuan Trump-Kim"
Post a Comment